SURABAYA, KOMPAS -
”Saya ingin KBS tidak hanya profit oriented (berorientasi keuntungan), tetapi juga dapat diperkenalkan kepada pelajar. Sekarang, kan, pelajar saja susah melihat ayam atau kambing,” ujar Tri di Kota Surabaya, Jawa Timur, Selasa (26/6).
Sebelumnya, Pemkot Surabaya akan merombak KBS dengan membenahi kandang, pintu masuk, serta membangun wahana baru seperti akuarium raksasa yang menyerupai dunia laut di Jakarta dan wahana safari malam. Pembenahan itu membutuhkan biaya Rp 142 miliar.
Akibat besarnya biaya pengembangan, awalnya Pemkot Surabaya ingin menaikkan tarif dari Rp 15.000 jadi Rp 30.000 per orang, tapi ditolak DPRD Kota Surabaya. Namun, kenaikan tarif ini kemudian disangkal Tri. ”Saya justru berencana menurunkan. Soalnya, Jakarta (Kebun Binatang Ragunan) saja bisa Rp 4.000. Untuk tarif di KBS masih kami kaji,” ucapnya.
Terkait pembentukan badan usaha milik daerah (BUMD) untuk mengelola KBS, Ketua Pansus BUMD KBS DPRD Kota Surabaya M Machmud mengaku, BUMD dijadwalkan terbentuk minggu depan setelah rancangan perda tentang BUMD KBS disahkan. ”Setelah badan terbentuk, Pemkot segera merekrut direktur dan pengurus. Mungkin akhir tahun ini sudah bisa bekerja,” ucap Machmud.