Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Pendaki Hilang di Marapi

Kompas.com - 26/06/2012, 17:48 WIB

BUKTTINGGI, KOMPAS.com — Hingga hari kelima pencarian dua pendaki yang dilaporkan hilang di Gunung Marapi yang terletak di Kabupaten Tanahdatar dan Kabupaten Agam, Sumatera Barat, belum membuahkan hasil.
     
"Pencarian dua pendaki hingga hari kelima masih nihil. Tim relawan sudah dikerahkan untuk menelusuri sejumlah titik lokasi di kawasan hutan Marapi," kata Rinaldi, Kepala Bidang Kedaruratan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Agam (Kepala BPBD Kabupaten Agam), Selasa.
     
Menurut dia, pencarian akan dilakukan dengan kembali menelusuri kawasan hutan daerah Pondok, Batu Sampik, dengan menyisir aliran batang Sungai Jabu serta kawasan hutan Lumuik dan Parak Rotan. "Pencarian dua pendaki yang hilang dilakukan tim relawan berjumlah 125 orang. Mereka bahkan menginap di hutan," katanya.
     
Dia menyebutkan, tim relawan yang menginap di hutan setelah pencarian hingga pukul 19.00 akan membuat tenda penginapan pada ketinggian 1.700 meter di atas permukaan laut (mdpl).
     
Sampai saat ini, dia mengatakan bahwa logistik untuk mencari dua pendaki yang hilang masih terkendali hingga berakhirnya masa tanggap darurat pencarian pada 28 Juni 2012. "Logistik yang berasal dari Dinas Sosial dan BPBD Kabupaten Agam beserta bantuan masyarakat dan pihak Kecamatan Canduang masih mencukupi untuk masa pencarian sampai 28 Juni 2012," katanya.
     
Kedua pendaki yang hilang adalah Abdul Hafidz (19), warga Sanjai Banto Darano, Bukittinggi; dan Alfian (16), warga Kamang Magek, Kabupaten Agam. Keduanya mendaki Gunung Marapi pada Selasa (19/6) dari Lasi, Kecamatan Canduang, Kabupaten Agam.
     
Gunung Marapi merupakan salah satu gunung aktif di Sumatera Barat (Sumbar). Dalam kondisi aktif normal, gunung yang berdampingan dengan Gunung Singgalang dan Tandikek itu menjadi salah satu tujuan pendaki, baik dari dalam maupun dari luar Sumbar.
     
Setiap pergantian tahun, gunung yang tingginya 2.891 mdpl itu selalu ramai oleh pendaki.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com