Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelompok Perampok Diringkus

Kompas.com - 25/06/2012, 03:38 WIB

Jakarta, Kompas - Kepolisian Daerah Metro Jaya meringkus komplotan perampok nasabah bank di beberapa tempat berbeda. Salah satu dari enam tersangka yang disergap, berinisial RIK (25), tewas saat penangkapan.

Dalam aksinya, komplotan ini menggunakan senjata api yang berasal dari seseorang berinisial AM (45), karyawan PT Pindad (Persero), di Bandung.

Modus operandi mereka berganti-ganti tergantung pada situasi yang dihadapi. Mereka bisa langsung mengancam korban dengan senjata api, menggembosi ban mobil nasabah bank, atau memecahkan kaca mobil nasabah yang sedang diparkir.

Selain RIK dan AM, tersangka yang berhasil diringkus polisi, yakni AT (22), YD (37), DN (27), dan HR (36).

”Ketua kelompok ini berinisial HR, warga Bandung, yang juga seorang penganggur. Sementara eksekutornya berinisial RIK, warga Klender, Jakarta Timur,” kata Kepala Sub Direktorat Kejahatan dan Kekerasan Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Ajun Komisaris Besar Helmy Santika, Minggu (24/6), di Jakarta.

Helmy sedang menelusuri asal usul senjata api yang dipakai kelompok ini. Dari pengakuan tersangka AM, senjata tersebut diperoleh dari seseorang berinisial A, yang kini dalam perburuan. Selanjutnya, AM menjual dua senjata api jenis FN kaliber 9 milimeter kepada HR senilai Rp 11 juta.

Namun, senjata ini baru dibayar Rp 6 juta. AM juga mengaku sosok berinisial A adalah mantan anggota TNI Angkatan Udara. ”Itu hanya pengakuan tersangka, belum tentu benar. Saya belum dapat menyimpulkan,” katanya.

AM mengatakan tidak tahu menahu mengenai penggunaan senjata itu oleh HR. Pertemuannya dengan HR terjadi saat mereka aktif dalam klub penggemar air softgun. Dia mengira senjata itu dipakai untuk keperluan olahraga menembak. ”Saya tidak tahu kalau dipakai merampok,” kata AM.

Selain pegawai Pindad, kelompok perampok melibatkan seorang guru sekolah dasar di Palembang, Sumatera Selatan, berinisial Ms. Kawan-kawannya sering meminta pendapat kepada Ms sebelum beraksi. Ms sepertinya berperan mengatur dan merencanakan kejahatan di lapangan. ”Saat ini kami sedang memburu keberadaannya,” kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Komisaris Besar Toni Harmanto.

Berencana ke Vietnam

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com