Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lagi, Peluang Remaja Indonesia ke Milan

Kompas.com - 22/06/2012, 17:31 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Satu tim remaja Indonesia kembali berpeluang untuk berangkat ke Milan, Italia, pada tahun ini.

Mereka akan merasakan dilatih langsung oleh para pelatih AC Milan Academy di Milan, untuk menyaksikan pertandingan langsung di San Siro dan bertemu dengan bintang "I Rossoneri".

Dan yang paling penting mereka ditantang kembali untuk mempertahankan gelar juara pertama di turnamen internasional Intesa San Paolo-AC Milan Junior Camp Day.

Dalam dua tahun terakhir, gelar juara ini memang dipegang oleh tim remaja dari Indonesia yang tergabung dalam Indonesian All Star Team. Mereka terpilih dari ajang AC Milan Junior Camp yang digelar di Tanah Air.

Tahun ini, penyelenggara akan melakukan seleksi di lima kota besar, yaitu Palembang dan Malang (28 Juli), Makassar dan Balikpapan (30 Juni), dan Jakarta (1 Juli), untuk menjaring 10 anak berusia 13-16 tahun dari setiap kota yang berhak mengikuti AC Milan Junior Camp di Jakarta selama dua pekan.

Setelah itu, sekitar 18 remaja akan dipilih untuk diberangkatkan ke Milan atas nama Indonesian All Star Team 2012.

Meski mereka akan melakukan tur serta jumpa dengan para pemain Milan, turnamen internasional merupakan agenda utama. Tim akan berhadapan dengan pemenang Milan Junior Camp dari sekitar 30 negara.

Tahun lalu, 75 remaja berusia 10-16 tahun berbakat dijaring dari sepuluh kota di Indonesia untuk mengikuti AC Milan Junior Camp di Bali. Jumlah mereka diciutkan menjadi 26 remaja untuk mengikuti All Star Team 2011 di Jakarta. Dari sini, para pelatih langsung dari Italia memilih 18 peserta yang diberangkatkan ke Milan.

Berlimpah bibit unggul

Bukan kebetulan tim U-14 dan U-16 Indonesia mampu meraih kemenangan di kompetisi tingkat internasional. Tahun 2011, tim meraih gelar setelah menaklukkan tim tuan rumah, AC Milan Academy, dengan skor 3-2.

Saat tim pulang dari Milan, Deputi Pemberdayaan Olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga yang saat itu menjabat, James Takudung, mengakui bahwa prestasi ini sekali lagi menjadi bukti bahwa jumlah anak-anak Indonesia dengan bakat unggul dalam sepak bola sangat berlimpah.

Oleh karena itu, butuh program-program, baik dari federasi maupun pihak lain, untuk menggali potensi sepak bola dari anak dan remaja di seluruh pelosok Indonesia. Pemantauan dapat dilakukan bekerja sama dengan ahli dari fakultas-fakultas keolahragaan yang memiliki metode Talent Identification Test untuk memantau bakat yang terdiri dari pemanduan bakat dan tes keahlian sepakbola secara spesifik. Dalam kompetisi ini, misalnya, dilakukan kerja sama dengan tim dosen dari Universitas Negeri Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com