Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dahlan: Penanganan Kemiskinan Tak Bisa Satu Resep

Kompas.com - 22/06/2012, 15:25 WIB
Didit Putra Erlangga Rahardjo

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com — Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan memiliki pendapat mengenai upaya pemerintah untuk menekan angka kemiskinan. Pendekatan selama ini yakni berusaha menangani kemiskinan sebagai satu masalah dengan resep yang sama harus ditinggalkan.

Hal itu dikemukakan Dahlan sewaktu memberikan sambutan di dalam Konferensi Distrik Rotary Club di Bandung, Jumat (22/6/2012). Pendekatan "semua orang menangani semuanya" berpotensi menimbulkan bantuan yang tidak tepat sasaran karena tercampur aduk.

"Jangan memaksakan untuk menangani semua, tapi yang penting harus tuntas," kata Dahlan.

Dia menyatakan tengah menyusun konsep penanganan kemiskinan dengan sebelumnya memetakan orang-orang miskin. Beberapa golongan seperti orang yang punya keahlian tapi tidak ada lapangan pekerjaan serta orang yang punya tenaga tapi tidak mau bekerja. Setiap golongan seharusnya memiliki pendekatan terpisah.

Satu lagi golongan yang harus ditangani secara khusus oleh pemerintah adalah kaum lanjut usia yang miskin dan tidak memiliki keluarga yang bisa menyokong. Golongan ini, ditengarai Dahlan, jumlahnya cukup banyak di Indonesia sehingga harus dibantu pemerintah karena sulit memberdayakan mereka. Bentuk bantuannya adalah memastikan mereka agar tetap bisa makan dan pengobatannya terjamin.

"Saya membayangkan ada badan yang khusus dibentuk untuk golongan miskin itu. Dan dia tidak perlu menangani golongan miskin yang lain," ujar Dahlan.

Menurut Dahlan, pemerintah harus memberikan harapan kepada masyarakat miskin agar timbul percaya diri dan bisa mengentaskan diri dari kemiskinan. Harapan itulah yang kini sudah padam di sebagian kaum miskin sehingga bantuan apa pun yang diterima tidak akan mengubah hidupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com