Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lagi, Tiga WNI Ditembak Mati Polisi Malaysia

Kompas.com - 20/06/2012, 15:15 WIB
Wisnu Dewabrata

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Lagi, tiga orang warga negara Indonesia tewas ditembak aparat Kepolisian Diraja Malaysia. Insiden penembakan terjadi di Kuala Lumpur, Selasa (19/6/2012) dini hari.

Dalam siaran persnya yang diterima Kompas, Rabu (20/6/2012), Kementerian Luar Negeri RI memastikan informasi terkait kejadian itu didapat pihak Kedutaan Besar RI di Kuala Lumpur di hari yang sama dengan saat kejadian, sekitar pukul 16.00. Pemberitahuan disampaikan dari pihak Interpol Malaysia.

Pihak KBRI langsung menemui polisi yang menangani kasus tersebut lalu mengecek kondisi ketiga jenazah di rumah sakit di Kuala Lumpur. Dari dokumen diketahui ketiganya berinisial S asal Lumajang, Jawa Timur, M asal Bangkalan, Madura, dan H, yang masih belum diketahui asal daerahnya.

Kepolisian Kuala Lumpur menyebut, ketiganya terpaksa ditembak lantaran terlebih dahulu melepaskan tembakan ke arah petugas saat mereka saling kejar di jalan tol Kuala Lumpur. Sebelum pengejaran terjadi, ketiganya dilaporkan ketahuan tengah berusaha membongkar pagar besi sebuah rumah di kawasan pemukiman Templer Saujana Rawang, Selangor. Polisi curiga melihat sebuah mobil Proton jenis Wira terparkir mencurigakan sekitar pukul 04.30, tak jauh dari rumah yang akan dibongkar tadi.

Menurut penjelasan Interpol seperti disampaikan ke KBRI, polisi terus menyelidiki kasus itu. Dari tempat kejadian polisi mengamankan barang bukti berupa dua pucuk senjata api dan sebilah parang. Mobil Proton jenis Wira yang digunakan ketiga pelaku diketahui juga menggunakan identitas nomor kendaraan palsu dan diketahui juga merupakan mobil curian dari daerah Puchong.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

    Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

    Nasional
    Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

    Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

    Nasional
    Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

    Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

    Nasional
    Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

    Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

    Nasional
    Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

    Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

    Nasional
    Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

    Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

    Nasional
    Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

    Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

    Nasional
    Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

    Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

    Nasional
    Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

    Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

    Nasional
    Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

    Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

    Nasional
    9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

    9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

    Nasional
    KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

    KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

    Nasional
    BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

    BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

    Nasional
    BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

    BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

    Nasional
    PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

    PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com