AMBON, KOMPAS -
Kapal laut yang dikerahkan untuk melakukan pencarian itu terdiri dari empat kapal milik TNI AL, dua kapal milik Satuan Polisi Air Polda Maluku, dua kapal Administratur Pelabuhan (Adpel) Ambon, dan satu kapal tim SAR Ambon. Adapun 20 perahu nelayan yang ikut membantu pencarian berasal dari Desa Hasilulu dan Ureng di Kecamatan Leihitu Barat, Maluku Tengah.
Kepala Tim SAR Ambon Dodi Haryanto di posko SAR KM Putri Ayu, di Desa Ureng, Selasa, mengatakan, pencarian kemarin dilakukan mengikuti arus laut, yaitu ke arah barat dari lokasi perkiraan tenggelamnya KM Putri Ayu di perairan Pulau Tiga, Maluku Tengah.
Pencarian sudah sampai 72 mil dari lokasi perkiraan tenggelamnya kapal atau berada di perairan di sebelah utara Pulau Buru, Maluku. Namun hingga pukul 18.00 WIT, belum satu pun penumpang ditemukan.
Areal pencarian ini lebih
Selain belum berhasil menemukan lagi penumpang kapal, tim SAR juga belum bisa menemukan lokasi tenggelamnya kapal itu. Salah satu anak buah kapal KM Putri Ayu yang selamat, Abdullah Lain, sudah dilibatkan dalam pencarian, tetapi lokasi persis tenggelamnya kapal masih belum jelas.
”Ada kemungkinan para penumpang itu terjebak di kapal saat kapal tenggelam. Karena itu, kami sudah menyiapkan lima peralatan selam. Namun peralatan ini belum bisa digunakan sampai kami tahu persis
Artinya, sejauh ini baru 12 penumpang yang ditemukan. Seluruhnya ditemukan pada Minggu (17/6) dan dalam kondisi selamat. Adapun total jumlah penumpang dan anak buah kapalyang dinakhodai Jen Kalauw itu, masih simpang siur. Manifes kapal menyebutkan ada 37 orang. Adapun laporan warga yang mengaku keluarganya ikut dalam kapal ada 71 orang.
Dodi Haryanto mengharapkan bantuan pesawat untuk membantu pencarian korban. Permohonan ini sudah disampaikan ke TNI AL sejak Minggu (17/6), tetapi belum ada jawaban.
Cuaca buruk juga melanda Laut Jawa, terutama di perairan Karimunjawa, Jawa Tengah.