Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi: Silakan Minta Pengawalan, Tak Dipungut Biaya

Kompas.com - 15/06/2012, 11:33 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Aksi perampokan beberapa hari belakangan ini semakin marak saja terjadi, terutama di kawasan Jakarta Utara dan Jakarta Timur. Pelaku pun kian nekat dengan berupaya melukai korbannya dengan senjata api. Sasaran mereka kebanyakan adalah para nasabah bank yang sedang mengambil uang dalam jumlah besar. Oleh karena itu, Polda Metro Jaya mengimbau masyarakat agar meminta pengawalan manakala akan mengambil uang di bank dalam jumlah cukup besar.

"Kami imbau sebagai bentuk pencegahan, kepada masyarakat yang ingin setor ke bank bisa meminta pengawalan kepolisian terdekat," ungkap Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto, Jumat (15/6/2012), di Mapolda Metro Jaya.

Pengawalan polisi, kata Rikwanto, selain memberikan efek pencegahan, juga memberikan efek perlawanan jika perampok beraksi. Rikwanto memastikan tidak ada pungutan apa pun yang diminta terkait pengawalan ini.

"Kalau ada yang minta, pasti dilayani dan tidak dipungut biaya. Jadi, jangan segan-segan minta pengawalan," katanya.

Mantan Kapolsek Metro Taman Sari itu mengatakan, selama ini para pelaku perampokan sudah memata-matai calon korbannya sejak berada di bank. Mereka akan memilih calon korban yang minim tingkat risikonya untuk kemudian menjadi target perampokan. Di dalam melancarkan aksinya, banyak cara yang dilakukan para kawanan perampok ini.

"Modusnya ada yang membuat bocor ban sehingga bisa dihadang di pinggir jalan, ada pula yang langsung menembak ke arah kaca mobil untuk memberikan efek kejut. Mereka lalu mengambil tas isi uang dan kabur," ujarnya.

Rikwanto menyadari maraknya aksi perampokan dengan menggunakan senjata api ini justru terjadi pasca-aparat kepolisian menggerebek pabrik pembuat senjata api rakitan di Cipacing, Sumedang, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.

"Kami mencurigai masih banyak pengrajin lainnya yang menerima pesanan untuk senpi-senpi rakitan para perampok ini. Sekarang masih kami selidiki," kata Rikwanto.

Seperti diberitakan sebelumnya, kasus perampokan nasabah bank kembali terjadi di Jakarta Utara dan Jakarta Timur. Di Jakarta Utara, pelaku mengambil uang Rp 98 juta milik warga negara India dengan cara menembak mobil milik korban. Sedangkan di Jakarta Timur, pelaku mengambil uang Rp 100 juta milik seorang kakek. Kedua aksi perampokan menggunakan senjata api untuk menakuti-nakuti korban.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com