Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Irigasi Kedungombo Ditutup Akhir Juli

Kompas.com - 04/06/2012, 17:54 WIB
Winarto Herusansono

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com — Petani pengguna air irigasi Waduk Kedungombo, Jawa Tengah, diminta segera menyiapkan lahannya menyusul rencana penutupan irigasi waduk yang melewati Sungai Lusi, Serang, dan Sungai Juwono.

Aliran Waduk Kedungombo untuk pertanian di Demak, Jepara, Grobogan, dan Kudus dihentikan per 30 Juli 2012. Diperkirakan, saat itu petani sudah tidak membutuhkan air setelah padinya panen.

Staf ahli di Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali-Juana di Semarang, Jawa Tengah, M Farchan, mengemukakan bahwa rencana penutupan irigasi Kedungombo sudah disosialisasikan kepada para petani dan instansi pengguna air irigasi, termasuk Federasi Perkumpulan Petani Pemakai Air dengan sistem irigasi gelontoran dari Waduk Kedungombo.

Sistem irigasi Waduk Kedungombo yang menjangkau empat kabupaten di bagian utara Jateng itu mencapai lahan seluas 60.000 hektar. Kapasitas normal volume Waduk Kedungombo bisa mencapai lebih 280.000 juta kubik.

Dalam perkembangannya, jumlah lahan pertanian yang digelontor irigasi waduk besar ini terus meningkat, mencapai 64.000 hektar, setelah adanya lahan-lahan tadah hujan yang digarap petani dengan sistem pompanisasi irigasi waduk.

Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan Kabupaten Grobogan Wardi mengemukakan, apabila memang akhir Juli 2012 irigasi dari Kedungombo sudah mulai ditutup, petani harus sudah selesai panen. Dengan selesai panen, tidak ada lagi lahan pertanian yang mengandalkan irigasi waduk itu.

Salah satu alasan penutupan waduk lebih awal di antaranya memperhitungkan ketersediaan air untuk persiapan musim tanam I 2012/2013 yang jatuh pada awal Oktober 2012. Apabila waduk tidak segera ditutup, aliran air akan mengurangi volume sehingga, ketika musim tanam I berlangsung, banyak lahan kekurangan debit air irigasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com