Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imigran Gelap Belum Pasti Ditampung di Mana

Kompas.com - 28/05/2012, 09:50 WIB
Frans Sarong

Penulis

KUPANG,KOMPAS.com- Penampungan 51 imigran gelap yang kini diamankan di Polres Sumba Barat di Waikabubak, Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur, sedang dikoordinasikan dengan pihak Imigrasi Kantor Wilayah Hukum dan HAM NTT dan IOM. Mereka dipastikan sulit ditampung di Rumah Detensi Imigrasi Kupang karena masih dipadati 123 imigran lain.

Hal tersebut disampaikkan oleh Kepala Polres Sumba Barat, AKBP Lilik Apriyanto di Waikabubak melalui telepon genggamnya dari Kupang, Senin (28/5/2012) pagi. "Kami sedang menunggu jalan keluarnya dari pihak Imigrasi dan IOM terkait penampungan para imigran gelap tersebut. Mereka tidak mungkin lebih lama dalam pengamanan di Polres Sumba Barat karena daya tampungnya terbatas serta beban lainnya," tuturnya.

Para imigran gelap asal Iran dan Afganistan, Minggu (27/5/2012) ditemukan terdampar di sekitar Pantai Hahuru Wei, Desa Waimangoma, Kecamatan Wanokaka, Kabupaten Sumba Barat. Bersama tiga awak kapal - dua asal Sulawesi Selatan dan satu lainnya asal NTB - puluhan warga asing itu pada petang hari yang sama, berhasil dievakuasi dan diamankan di Polres Sumba Barat. Para imigran yang diduga tanpa dokumen resmi dan semuanya lelaki dewasa, berniat menyeberang ke Australia secara ilegal.

Dilaporkan, kapal yang ditumpangi para imigran gelap itu berangkat dari Pantai Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (21/5) pagi. Ketika kapal memasuki periaran di sekitar Pantai Hahuru Wei, Sumba Barat, Jumat (25/5), nahkoda kapal bernama Aris asal Bandung (Jabar) melompat ke laut dan meninggalkan kapalnya.

Akibatnya, kapal lepas kendalli dan tak tentu arah hingga akhirnya terdampar di Hahuru Wei. Lilik menduga, nahkoda Arif adalah korban penipuan, yang baru tahu tugas barunya mengantarkan para imigran ke Australia, setelah di atas kapal. "Menurut keterangan, Aris terjun ke laut meninggalkan kapalnya dengan plampung dan berenang ke arah pantai. Ia memilih tinggalkan kapalnya karena merasa ditipu," kata Lilik.

Tiga awak kapal yang kini ditahan di Polres Sumba Barat, masing masing bernama Mahful AD Putra (20), Abdul Halik (19), keduanya asal Kelurahan Balang Nipa (Sinjai Utara, Sulsel) dan Herman (20)asal Desa Aikmual, Kec Praya, Lombok Tengah, NTB.

Pantai Hahuru Wei berlokasi sekitar 40 kilometer arah selatan Waikabubak. AKBP Lilik Apriyanto langSung memimpim tim anggotanya ke lokasi sesaat setelah memperoleh informasi terkait terdamparnya kapal berpenumpang warga asing tersebut. "Perjalanan kami hingga lokasi sekitar satu setengah jam karena separuh jalannya sebelum pantai harus jalan kaki" tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com