NUNUKAN, KOMPAS.com - Masyarakat yang ada di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia di Pulau Sebatik Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur (Kaltim), kesulitan mendapatkan bahan bakar minyak (BBM).
"Untuk mengantisipasi dan memenuhi kebutuhannya sehari-hari, terpaksa membeli BBM di Tawau Malaysia," kata seorang warga Ajikuning Kecamatan Sebatik Utara Kabupaten Nunukan, Sannari, di Sebatik, Senin (28/5/2012) pagi.
"Bensin yang kita pakai untuk kendaraan dan untuk kebutuhan nelayan, semuanya dibeli dari Tawau Malaysia," katanya.
Sannari mengatakan, sulitnya mendapatkan BBM disebabkan kurangnya suplai BBM dari pemerintah Indonesia untuk wilayah perbatasan ini.
"Hampir setiap hari, apabila ada jatah BBM di pompa bensin, masyarakat antre sampai kiloan meter. Ini membuktikan, bahwa ketersediaan BBM di wilayah perbatasan sangat kurang," tambahnya.
Salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan masyarakat perbatasan adalah dengan membeli bensin dari Tawau Malaysia. "Lihat saja BBM yang dijual eceran, semuanya bensin dari Malaysia," kata Sannari.
Salah seorang penjual bensin eceran di Sei Nyamuk Pulau Sebatik, Kabupaten Nunukan, Hamidah, Senin ini membenarkan bensin yang dijual di depan rumahnya adalah bensin yang dibeli dari Malaysia. Harga bensin di Tawau sebesar RM 1,70 atau setara Rp 5.100 per liter
"Saya beli di Tawau (Malaysia) seharga 1,70 ringgit, kemudian saya jual di sini seharga Rp 7.000," ujarnya.
Sumber: Antara
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.