Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meresapi Kemurnian Pulau Dewata

Kompas.com - 26/05/2012, 13:01 WIB

KOMPAS.com - Kemasi koper dan berikan hadiah bagi diri Anda untuk menikmati keanggunan Pulau Seribu Pura. Hampir di setiap sudut pulau ini Anda bisa menemukan rumah ibadah umat Hindu, berdiri megah seolah-olah melindungi Pulau Dewata ini. Doa dilantunkan, sajen disembahkan, sungguh pemandangan yang menyejukkan jiwa.

Pulau favorit para wisatawan ini tak pernah berhenti menawarkan  hiburan bagi para wisatawan. Membuai dengan keelokan alam, membuka wawasan mengenai keragaman seni dan budaya, dan yang tak kalah penting menyucikan dengan kekayaan spiritual masyarakat setempat.

JUMAT. Berlokasi di Kabupaten Gianyar, yang berjarak kurang kebih 36 km dari ibu kota Denpasar, Pura Tirta Empul, menyimpan kesejukan tersendiri bagi masyarakat Bali. Selain sebagai salah satu lokasi suci umat Hindu, pura ini juga merupakan salah satu situs peninggalan sejarah di Bali. Nama Tirta Empul memiliki arti air yang menyembul keluar dari dalam tanah. Pura ini diperkirakan dibangun sejak zaman raja Chandra Bhayasingha dari dinasti Warmadewa.

Di dalam Pura Tirta Empul ini, terdapat dua kolam besar dengan puluhan pancuran, yang dipercaya oleh masyarakat setempat, bahwa air yang dikucurkan mampu menyucikan diri dari sikap buruk. Tapi tempat ini terlarang bagi wanita yang sedang datang bulan.

Oya bagi Anda yang ingin memasuki pura, jangan lupa untuk mengenakan pakaian sopan yang menutupi lutut, atau anda bisa mengenakan kain yang disediakan.

Selesai membersihkan jiwa, kemudikan kendaraan Anda menuju Ubud untuk memanjakan diri di tengah kerimbunan hutan.

Terinspirasi dari nama lembu Dewa Siwa, Nandini Bali Jungle Resort and Spa menghadirkan konsep menginap di dalam hutan, cocok bagi Anda yang mencintai ketenangan dan keasrian. Sedikit butuh perjuangan untuk menemukan resort ini, tapi dijamin begitu Anda memasuki kamar Anda, hard to find hard to leave.

Salah satu keunggulan yang dihadirkan oleh Nandini Bali Jungle Resort and Spa adalah spa di pinggir anak Sungai Ayung. Uniknya lagi spa bagi pria dilakukan di atas batu dan bagi wanita, kita bisa merasakan sensasi spa di atas pasir. Merdunya suara sungai, sejuknya udara, bercampur pijitan lembut membuat lelah penerbangan Jakarta-Denpasar selama hampir 2 jam terbayar sudah.

Tapi untuk menikmati semua itu, Anda harus menaklukkan 200 anak tangga. Jangan khawatir, pijatan refleksi di kaki oleh para terapis akan menambah relaksasi Anda.

Oya sembari membersihkan tubuh dari sisa-sisa lulur yang menempel, boleh loh Anda mengucap keinginan di pancuran mata air anak Sungai Ayung. Masyarakat setempat percaya, ini adalah aliran mata air suci yang niscaya mampu mengabulkan doa-doa kita. Boleh percaya boleh tidak. Cukup mengeluarkan biaya Rp 3.000.000 hingga Rp. 3.500.000  untuk mendapatkan semua fasilitas dan kenyamanan tersebut.

SABTU. Saat matahari Bali masih terlelap, cobalah untuk tidak membangunkannya, dan bergegaslah bergerak menuju daerah Karangasem. Lokasi dimana keindahan Selat Lombok bersanding dengan kemegahan Gunung Sraya. Dalam hitungan 2 jam dari Nandini Resort, Anda pun akan tiba di Taman Soekasada Ujung.

Taman Soekasada Ujung yang juga dikenal sebagai Istana Air Ujung atau Taman Ujung adalah peristirahatan bagi keluarga kerajaan serta tempat menjamu tamu kerajaan. Tapaki anak tangga bale kapal, dan Anda akan menyaksikan keindahan terbitnya matahari Bali.

Malu-malu tapi mau, cahaya mentari menyinari keindahan Taman Ujung yang telah berdiri sejak tahun 1919  pada masa keemasan Raja Karangasem, I Gusti Bagus Jelantik. Sungguh ciptaan yang begitu dahsyat.

Sesuai dengan namanya Istana Air Ujung, maka di tempat ini terdapat 3 kolam utama yang besar dan luas. Kolam Bale Kambang, kolam Bale Gili, dan Kolam Dirah. Tak lupa bangunan-bangunan cantik ikut menghiasi komplek istana seluas 9 hektar ini. Suasana yang sejuk, membuat taman seluas 9 hektar ini cocok bagi yang ingin bersantai bersama sahabat atau olahraga pagi. Oya, bagi yang ingin mampir sekadar melantunkan doa, bisa mengunjungi Pura Manikin yang ada di dalam kompleks istana.

Di tengah kolam paling utara terdapat bangunan utama yang dihubungkan oleh dua buah jembatan. Bale Gili namanya. Jika Anda ingin melihat koleksi foto kerajaan, di sini tempatnya. Di satu sisi kolam juga terdapat bangunan yang digunakan untuk menikmati keindahan taman sekitar, Bale Bengong. Konon Bale Bengong digunakan oleh raja untuk menikmati taman sambil berkhayal.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com