Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hujan Tewaskan 5 Orang

Kompas.com - 25/05/2012, 07:35 WIB

BALIKPAPAN, KOMPAS.com --  Hujan deras yang mengguyur Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, selama lebih kurang 8 jam, Kamis (24/5), memicu longsor di sejumlah wilayah. Lima orang dilaporkan tewas akibat bencana alam itu.

Empat warga dilaporkan tewas, menjadi korban tanah longsor. Seorang korban lainnya tewas terseret arus sungai. Banjir kali ini ditengarai yang terbesar di Balikpapan. Banjir juga melanda kawasan yang selama ini bukan langganan air bah.

Tanah longsor, sebagai akibat hujan seharian, paling parah menimpa rumah milik Siti Hajar (30) di Jalan Martadinata, Mekarsari, Balikpapan. Rumah itu, Kamis siang, tertimbun longsoran bukit. Dari tujuh orang yang saat itu berada di rumah, empat di antaranya tewas tertimbun tanah longsor. Korban meninggal adalah Siti Hajar serta dua anaknya, Zakky (6) dan Fitrian (9). Korban lainnya adalah Bella (4), keponakan Siti Hajar.

Keempat korban tewas itu ditemukan oleh Tim SAR terkubur longsoran yang berasal dari bukit di atasnya. Selain di Jalan Martadinata, Kepala Humas Pemerintah Kota Balikpapan Sudirman menjelaskan, longsor yang dipicu hujan deras juga terjadi di Telaga Sari, Gunung Sari, dan Gunung Malang.

”Bantuan kebutuhan logistik, seperti makanan siap saji untuk masyarakat dan petugas, telah didistribusikan,” katanya.

Banjir di Balikpapan juga menelan korban seorang pria, yang belum diketahui identitasnya. Jenazah pria itu ditemukan terhanyut di Sungai Dam, Balikpapan, Kamis sore. ”Laki-laki ini terbawa arus sungai yang deras. Menurut informasi, dia hendak menolong orang, tetapi malahan terbawa arus,” ungkap Inspektur Dua Wahyudi, Kepala Bidang Humas Polres Balikpapan.

Hujan deras mulai mengguyur Balikpapan, Kamis sekitar pukul 03.00, dan baru mereda delapan jam kemudian. Sejumlah kawasan yang menjadi langganan banjir, seperti Jalan MT Haryono, Jalan Ahmad Yani, Gunung Guntur, dan Gunung Sari, tergenang. Air bah bahkan sempat mencapai ketinggian 1,5 meter.

Banjir kali ini, kata sejumlah warga, adalah yang terbesar. Bahkan, kawasan yang tidak pernah tersentuh banjir, seperti di Balikpapan Baru, juga tergenang. Ketinggian air di ruas jalan utama kawasan perumahan elite di kota minyak ini sempat mencapai 40 sentimeter.

Kemacetan arus lalu lintas pun tak terhindarkan. Kondisi ini diperparah oleh kendaraan yang terjebak banjir atau yang mogok. Hingga malam, banjir di kawasan langganan banjir, seperti di Jalan MT Haryono, sudah surut, tetapi air masih menggenang.

Akibat banjir, warga tidak bisa menjalankan aktivitas. Nila, penduduk perumahan Balikpapan Regency, misalnya, tak bisa ke kantornya di Jalan MT Haryono yang terendam air. Warga juga memilih bersama membersihkan lumpur. (pra)

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com