Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengelolaan Kolaboratif Hutan Lestari Solusi Penting

Kompas.com - 21/05/2012, 23:59 WIB
R. Adhi Kusumaputra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Manajemen kolaboratif sangat baik dalam pengelolaan hutan yang lestari dan berkelanjutan. Karenanya peran serta berbagai pemangku kepentingan untuk berkolaborasi dan bersinergi sangatlah penting.

Hal ini disampaikan Presiden Komisaris PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) Tony Wenas dalam diskusi Asia Regional Meeting yang diselenggarakan International Forestry Student Association di Yogyakarta, Senin (21/5/2012).

Menurut Tony, melibatkan berbagai pemangku kepentingan dalam mengelola Nilai Konservasi Tinggi (NKT) bukan hanya melindungi dan memperluas kawasan dengan nilai konservasi tinggi, tetapi juga meningkatkan kepedulian serta keikutsertaan berbagai pihak dalam upaya konservasi sumberdaya alam.
 
"Perusahaan kami telah melakukan berbagai kajian yang berkaitan dengan pemetaan Nilai Konservasi Tinggi (NKT) di area konsesi yang dimilikinya. Lebih dari 36 kajian terkait NKT telah dilakukan perusahaan. Saat ini, kawasan konservasi yang dikelola RAPP dan mitranya sekitar 19 persen dari keseluruhan luas konsesi yang dikelola," paparnya.

Tony mengatakan, RAPP berkontribusi mendukung upaya konservasi ekosistem Semenanjung Kampar, baik di areal bagian tengah atau Kampar core, serta di kawasan konservasi yang berada di dalam areal konsesi HTI.

“Bahkan di Semenanjung Kampar, RAPP hanya mengalokasikan 46,5 persen untuk tanaman HTI, sisanya 53,5 persen untuk konservasi, proteksi, restorasi, rehabilitasi, infrastuktur dan kepentingan masyarakat lokal,” tambah Tony Wenas.

Hasil penelitian Tropenbos Indonesia bersama Badan Litbang Kehutanan dan RAPP di Semenanjung Kampar, Riau, dua tahun lalu bisa menjadi salah satu acuan bagi pengelolaan kolaboratif sekaligus pembelajaran mengenai pengelolaan kolaborasi untuk menyelamatkan suatu kawasan yang memiliki nilai konservasi tinggi atau NKT di Indonesia.

RAPP telah berperan aktif dalam kajian-kajian Nilai Konservasi Tinggi (NKT) serta menjadi anggota pendiri High Conservation Value - Network Indonesia (HCV-NI) atau Jaringan Nilai Konservasi Tinggi Indonesia (JKTNI) yang berafiliasi dengan HCV Resource Network International sejak Februari 2011.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com