Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kacau Balau Jumlah Pemilih, Pilkada DKI Rawan Rusuh

Kompas.com - 18/05/2012, 18:00 WIB
Riana Afifah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2012 tinggal dua bulan lagi, tetapi Data Pemilih Sementara (DPS) yang sudah beredar beberapa waktu lalu menuai kritikan dari berbagai pihak. Kacau balau jumlah DPS ini diperkirakan dapat mengakibatkan Pilkada rusuh jika tidak segera ditangani.

"Kalau data pemilihnya tidak betul, kemungkinan rusuhnya tinggi. Untuk itu, KPUD beresin dulu data pemilihnya, karena kami tidak mau Pilkada jadi rusuh," kata Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta, M. Taufik, di Kebon Sirih, Jakarta, Jumat (18/5/2012).

Ia juga meminta pada Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi DKI Jakarta untuk benar melakukan tugasnya. "KPUD juga jangan beralasan sudah sosialisasi tapi masyarakatnya yang nggak datang atau nggak lapor. Jangan seperti itu," ujar Taufik.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua DPW Partai Persatuan Pembangunan (PPP) DKI Jakarta, Lulung Lunggana, meminta kepada masyarakat untuk menyadari masalah yang muncul dalam jumlah DPS yang akan segera ditetapkan sebagai DPT ini.

"Masyarakat juga harus sadar sehingga mereka juga bertindak. Jadi bukan hanya dari partai politik saja," ungkap Lulung.

Ditambah lagi, jika Pilkada 2012 ini rusuh akibat adanya kesalahan data pemilih semacam ini maka masyarakat juga akan terdampak. Untuk itu, masyarakat yang memiliki hak pilih diharap dapat segera melaporkan diri atau mengurus jika dirinya belum terdaftar sebagai pemilih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com