Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Umat Kristen Ambon Menantikan MTQ

Kompas.com - 17/05/2012, 22:39 WIB
Antonius Ponco A.

Penulis

AMBON, KOMPAS.com — Umat Kristen di Ambon, Maluku, menantikan digelarnya Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat Nasional di Ambon, 8-19 Juni 2012.

Mereka pun siap berpartisipasi menyukseskan MTQ. Digelarnya MTQ akan menunjukkan bahwa tidak ada masalah dengan kerukunan antarumat beragama di Ambon.

"Antusiasme dan partisipasi umat Kristen ini merupakan bentuk dari hubungan basudara (bersaudara) di Maluku. Saat ada basudara yang berbeda agama membuat acara besar seperti MTQ, menjadi kewajiban kami membantunya," kata Pendeta Jacky Manuputty, salah satu tokoh agama di Ambon, Kamis (17/5/2012) ini.  

Adanya bentrokan antarwarga yang terjadi di sebagian kecil wilayah Ambon pada 15 Mei lalu, menurut Jacky, tidak akan menyurutkan antusiasme dan partisipasi umat Kristen.   

"Sejak awal umat Kristen di Maluku telah menyatakan kesiapannya mendukung MTQ dan ikut berpartisipasi. Hal itu akan tetap diwujudkan sampai MTQ berakhir," tambahnya.

Menurut Jacky, kerja sama antarumat beragama ini merupakan hal yang biasa terjadi, bahkan sebelum konflik sosial di Maluku tahun 1999 lalu.

"Saat sidang PGI (Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia) tahun 1984 yang dihadiri perwakilan gereja dari seluruh Indonesia, umat Islam di Ambon ikut membantu pelaksanaan sidang," katanya.

Salah satu partisipasi umat Kristen menjelang MTQ terlihat pada pemasangan lampion bergambar bulan bintang di desa-desa yang mayoritas penduduknya beragama Kristen. Salah satunya terlihat di kawasan Galala, Ambon. Lampion yang biasanya berbentuk salib dan dipasang menjelang Paskah dan Natal itu tergantung di pinggir jalan utama di Galala.  

Wakil Gubernur Maluku yang juga menjabat sebagai Ketua Panitia MTQ, Said Assagaf, mengatakan, saat persiapan MTQ, umat Kristen menyatakan keinginannya untuk terlibat. Keinginan ini muncul sendiri, bukan atas dorongan pemerintah.

Panitia kemudian memenuhi permintaan itu. Keterlibatan umat Kristen akan terlihat sejak pembukaan MTQ yang rencananya dihadiri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Tarian tradisional yang menjadi pembuka MTQ akan melibatkan umat Kristen.

Selain itu, pelaksanaan satu dari 10 mata lomba pada MTQ, yaitu lomba karya tulis, akan dilakukan di aula Universitas Kristen Indonesia Maluku, di Ambon.

Tak sebatas itu, pemuka agama Kristen Protestan dan Kristen Katolik mempersilakan penggunaan rumah pendeta dan Wisma Gonzalo milik Keuskupan Amboina guna dipakai peserta MTQ yang datang dari berbagai daerah di Indonesia, jika penginapan di Ambon tidak bisa menampung seluruh peserta. Diperkirakan ada sekitar 5.000 peserta MTQ yang datang.

"Besarnya antusiasme dari umat Kristen dalam mendukung MTQ menunjukkan tidak ada masalah dalam hubungan antarumat beragama, baik di Ambon ataupun Maluku secara umum," ujar Said.

Terjadinya bentrokan 15 Mei lalu, menurut Said, hanyalah perilaku sedikit orang yang ingin merusak hubungan antarumat beragama yang sudah terjalin erat. "Maluku tidak akan kalah dengan aksi para provokator ini," katanya seraya menegaskan, insiden 15 Mei lalu tidak akan membatalkan rencana pelaksanaan MTQ ke-XXIV tingkat nasional di Ambon, 8-19 Juni 2012.

Untuk lebih menjamin keamanan menjelang MTQ dan selama pelaksanaan MTQ, pemerintah daerah akan menggelar rapat dengan jajaran kepolisian dan tentara pada Senin (21/5/2012) nanti.

Ketua Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Maluku, Rahman Soumena, mengatakan pula, ia akan menjelaskan kondisi Ambon yang kini sudah aman saat rapat LPTQ nasional di Jakarta, 25 Mei mendatang. Rapat ini pun akan dihadiri perwakilan peserta MTQ yang akan hadir di Ambon.

"Kami akan yakinkan kalau tidak ada masalah dengan keamanan di Ambon," tambahnya.

Sementara Kepala Dinas Pekerjaan Umum Maluku, Ismail Usemahu, mengatakan, pembangunan seluruh infrastruktur yang dipersiapkan untuk MTQ sudah hampir tuntas. Targetnya, seluruh infrastruktur tuntas pada akhir Mei sehingga bisa digunakan saat MTQ. Infrastruktur itu berupa tribun di Lapangan Merdeka, gedung Islamic Center, dan Masjid Raya Al-Fatah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com