Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Pasien HIV Meninggal Akibat Sakit Jantung

Kompas.com - 16/05/2012, 11:54 WIB

KOMPAS.com - Beban ganda penyakit ternyata rentan diderita oleh pasien dengan HIV/AIDS. Sebuah riset terbaru mengindikasikan, mereka yang menderita HIV/ AIDS mempunyai risiko jauh lebih tinggi mengalami kematian jantung mendadak (sudden cardiac death) ketimbang populasi umum.

Temuan ini dipublikasikan dalam Journal of the American College of Cardiology. Dua profesor dari University of California-San Francisco mengklaim insiden akibat kematian jantung mendadak empat kali lebih tinggi pada pasien HIV/AIDS.  

"Sebagian besar kematian jantung terjadi secara mendadak dan temuan ini menyiratkan bahwa kita sebagai dokter perlu menyadari masalah kesehatan potensial pada pasien dengan HIV," kata Priscilla Hsue, seorang profesor di UCSF yang juga bertindak sebagai peneliti utama.

Hsue dan rekan, Zian Tseng, seorang electrophysiologist, memulai studi mereka pada tahun 2010 setelah Tseng melihat kecenderungan yang mengkhawatirkan dalam penelitian terpisah yang menganalisis kasus kematian mendadak di San Francisco.

"Saya memperhatikan bahwa banyak dari kasus ini melibatkan orang dengan infeksi HIV yang mati mendadak. Saya bertanya-tanya apakah ada semacam hubungan antara HIV dan jantung," kata Tseng dalam siaran pers.

Dalam kajiannya, Hsue dan Tseng memfokuskan penelitiannya pada 2.860 pasien HIV yang meninggal lebih dari 10 tahun. Semua data terekam dengan baik di San Francisco General Hospital Ward 86. Ward 86 adalah klinik pertama yang mengkhususkan diri dalam HIV/AIDS secara komprehensif mengkarakterisasi semua kematian.

Hasil penelitian menunjukkan, sejak tahun 2000-2009, 15 persen pasien meninggal terkait penyakit jantung. Dari kelompok itu, 86 persen meninggal karena kematian jantung mendadak. Studi ini telah dihubungkan terkait usia, ras dan faktor demografis lainnya.

"Mereka yang terinfeksi HIV bisa hidup lebih lama dengan manfaat terapi antiretroviral. Namun risiko kematian jantung mendadak semakin meningkat dan menempati posisi teratas dalam daftar penyakit jantung," kata Hsue.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com