JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Tubagus Hasanuddin mengatakan, bentrokan massa yang terjadi di Ambon, Selasa (15/5/2012) pagi tadi, perlu diwaspadai. Menurut dia, ada pihak-pihak yang ingin memanfaatkan situasi di Ambon.
"Ada yang mau memanfaatkan situasi, memancing di air keruh," kata Tubagus di Gedung Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa.
Sebelumnya, bentrokan di Ambon terjadi saat warga sedang memperingati Hari Pahlawan Nasional Thomas Matulessy alias Pattimura.
Sedikitnya 48 orang menderita luka-luka. Sebanyak 11 kendaraan roda dua juga dibakar dalam bentrokan tersebut.
Bentrokan bermula dari iring-iringan rombongan penari cakalele yang membawa obor Pattimura dari Negeri Batumerah. Sedianya, obor ini akan diserahkan secara estafet ke masyarakat Mardika. Namun tanpa diduga, terjadi keributan dengan warga yang sedang berdiri di tepi jalan.
Obor-obor bambu yang dibawa rombongan penari ini dilemparkan ke arah penonton mengakibatkan sejumlah orang mengalami luka bakar dan dalam sekejap mata sudah terjadi aksi saling lempar dengan batu dan benda keras lainnya.
Tubagus mengaku beberapa hari lalu sudah menerima informasi bahwa akan terjadi kerusuhan. Ujungnya, berkaitan dengan kepentingan pilkada akhir tahun ini. Informasi itu, tambahnya, terkait penetapan calon kepala daerah yang sama-sama ingin maju.
Meski demikian, lanjut politisi PDI Perjuangan itu, informasi lapangan itu perlu dikonfirmasi kebenarannya.
"Di sana memang kepentingan separatis masih ada. Itu dasarnya. Begitu juga dengan SARA. Tapi ujungnya jadi kepentingan politik," pungkas mantan Sekretaris Militer itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.