KUDUS, KOMPAS.com- Dinas Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mengembangkan tebu dengan metode kultur jaringan. Metode itu diterapkan untuk mengganti tebu varietas Bulu Lawang (BL) yang belakangan ini mudah terserang penyakit pembuluh batang (RSD).
Kepala Seksi Perkebunan Dinas Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan Kabupaten Kudus, Ahmad Hartadi, Jumat (11/5/2012), mengatakan, pada tahap pertama, pemerintah dan petani membuat kebun benih tebu kultur jaringan di lahan seluas 20 hektar. Satu hektar terdiri dari 30.000 polybag mata tunas tebu.
Upaya itu dimulai sejak 2011 dengan dana bantuan sosial dari pemerintah pusat senilai Rp 2,6 miliar. Saat ini usia tebu sudah tiga bulan dan pada akhir 2012 nanti siap dijadikan benih.
"Secara bertahap, tebu kultur jaringan akan menggantikan tebu varietas BL. Saat ini tebu BL mendominasi tebu di Kudus. Dari 6.600 hektar tebu, 90 persennya adalah tebu BL," kata Hartadi.
Benih tebu kultur jaringan yang dikembangkan bervarietas cening dan 881. Pengembangan berada di Desa Sadang, Rejosari, Tanjungrejo (Kecamatan Jekulo), Desa Prambatan (Kecamatan Kaliwungu), dan Desa Jepang (Kecamatan Mejobo).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.