Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Banjir Lahar Dingin Bertambah

Kompas.com - 11/05/2012, 03:18 WIB

TERNATE, KOMPAS - Korban meninggal akibat banjir lahar dingin Gunung Gamalama di Ternate, Maluku Utara, yang terjadi Rabu lalu, bertambah menjadi tujuh orang. Sebelumnya, jumlah korban meninggal empat orang. Hingga Kamis (10/5) pencarian terhadap delapan warga yang hilang dalam banjir tersebut belum juga berhasil.

Wakil Wali Kota Ternate Arifin Djafar, Kamis, mengatakan, dua dari tiga korban meninggal, sebelumnya dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Chasan Boesoerie, Ternate, karena mengalami luka parah akibat terkena banjir lahar dingin. Keduanya warga Kelurahan Dufa-Dufa, Ternate Utara, yaitu Nurjani Goraci (30) dan Jon Tomagola (15).

Sementara satu korban meninggal lainnya bernama Yati (15) yang juga warga Dufa-Dufa, adalah satu dari sembilan warga yang dinyatakan hilang akibat banjir (bukan 10 seperti yang dinyatakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Ternate sebelumnya). Yati ditemukan pada Rabu (9/5) malam tertimbun di bawah material banjir, di sekitar jembatan di Dufa-Dufa.

Hari ini, Jumat (11/5), pencarian terhadap delapan warga yang hilang akan dilanjutkan oleh tim gabungan (SAR, polisi, dan TNI) dengan dibantu warga.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maluku Utara Arief Armayn mengatakan, pencarian warga yang hilang itu tidak hanya di aliran sungai yang tertutup oleh material yang dibawa banjir, tetapi juga di laut. Pencarian di laut dilakukan Satuan Polisi Air Kepolisian Daerah Maluku Utara. ”Tidak tertutup kemungkinan mereka terseret ke laut,” tambahnya.

Terkendala material

Pencarian warga yang hilang terkendala material bekas letusan Gunung Gamalama yang ketebalannya mencapai sekitar 3 meter. Selain itu terdapat batu-batu berukuran besar. ”Alat berat yang digunakan untuk membantu mencari korban masih minim jumlahnya. Jumlah alat berat yang ada di lokasi hanya empat unit,” kata Arief.

Hari ini, kata Arief, jumlah alat berat yang dioperasikan di lokasi kejadian akan ditambah. Alat berat itu di antaranya dari Dinas Pekerjaan Umum Maluku Utara dan sejumlah pengusaha swasta yang memiliki alat berat.

Untuk 284 warga yang mengungsi, bantuan makanan, minuman, dan air bersih telah didistribusikan pemerintah dan BPBD Maluku Utara. Bantuan dana juga akan diberikan kepada pengungsi. ”Kami belum tahu berapa besar dana yang akan diberikan, tetapi informasinya dana itu cukup untuk memenuhi kebutuhan pengungsi selama satu bulan,” kata Arief.

Palang Merah Indonesia cabang Ternate juga memberikan bantuan selimut dan peralatan mandi bagi 70 keluarga.

Akibat banjir lahar dingin Gunung Gamalama, ratusan warga ini mengungsi ke bekas kantor Gubernur Maluku Utara dan SMKN 2 Ternate. Mereka kebanyakan berasal dari empat kelurahan, yaitu Dufa-Dufa, Marikrubu, Maliaro, dan Kota Baru.

Menurut Arifin Djafar, banjir tersebut mengakibatkan 15 rumah rusak total, 70 rumah rusak berat, dan 103 rumah rusak ringan. Dua jembatan juga putus akibat banjir tersebut. (APA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com