Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

GP Ansor Sesalkan Pembatalan Diskusi di UGM

Kompas.com - 09/05/2012, 17:48 WIB
Imam Prihadiyoko

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum GP Ansor Nusron Wahid menyesalkan pembatalan diskusi buku karya Irshad Manji di kampus UGM, karena adanya tekanan dan demonstrasi dari sekelompok orang.

"UGM itu dari dulu dikenal kampus pencerahan dan kebebasan berpikir. Kampuslah tempat untuk mendesiminasi gagasan secara ilmiah, lepas soal benar atau salah. Sesuai atau tidak sesuai," ujarnya di Jakarta, Rabu (9/5/2012).

Menurut Nusron, kalau bicara tidak setuju dengan gagasannya Irshan Manji, GP Ansor juga banyak tidak setuju dengan gagasan dan pemikiran tersebut.

"Tapi bukan berarti menutup pintu diskusi. Kalau mendiskusikan masalah yang kita tidak setujui saja sudah tidak boleh, apalagi di kampus, ini namanya fasisme. Kalau dilakukan atas nama agama, namanya fisisme religius. Ini tidak boleh," tegasnya.

Negara Indonesia, menurut Nusron, merupakan negara yang mengagungkan kebebasan berpikir dan menghargai pemikiran.

"Dulu Sukarno beda dengan Tan Malaka dan Syahrir. Tanpa pernah melarang diskusi tentang pemikiran Sukarno atau Lenin sekalipun. Ini cara-cara yang primitif sebagai sebuah bangsa yang beradab," tegasnya.

Kalau ada pihak yang khawatirkan terhadap masa depan bangsa Indonesia dengan cara menolak diskusi, menurut Nusron, itu kekhawatiran yang berlebihan.

"Mana ada negara akan maju, kalau menutup diskusi hanya karena kita tidak setuju dengan isi pendapat orang. Kalau tidak setuju ya tidak usah ikut, atau tidak usah gabung diskusi. Tapi jangan melarang orang untuk berdiskusi," ujarnya.

Kejadian ini, menurut Nusron, merupakan preseden buruk. Suatu saat pengajian NU atau Muhammadiya pun kalau isinya tidak disetujui pun, akan didemo dan bisa dilarang. "Masak setiap forum harus sama dengan pendapat orang. Dimana letak Bhineka Tunggal Ika kalau begini," tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Sengketa Pileg, Hakim MK Sindir MU Kalah Telak dari Crystal Palace

    Sengketa Pileg, Hakim MK Sindir MU Kalah Telak dari Crystal Palace

    Nasional
    Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

    Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

    Nasional
    PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

    PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

    Nasional
    Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

    Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

    Nasional
    Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

    Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

    Nasional
    Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

    Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

    Nasional
    Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

    Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

    Nasional
    PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

    PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

    Nasional
    Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

    Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

    Nasional
    Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

    Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

    Nasional
    KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

    KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

    Nasional
    Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

    Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

    Nasional
    KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

    KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

    Nasional
    KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

    KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

    Nasional
    Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

    Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com