Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Status Gunung Semeru Waspada, Pendakian Tetap Ditutup

Kompas.com - 04/05/2012, 16:01 WIB
Yatimul Ainun

Penulis

MALANG, KOMPAS.com - Walaupun status Gunung Semeru berubah dari Siaga (level III) ke Waspada (level II) sejak Kamis (3/5/2012), namun jalur pendakian tetap ditutup. Prediksinya, minggu depan, jalur pendakian baru bisa dibuka kembali. Hal tersebut disampaikan Kepala seksi data dan evaluasi Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BBTNBTS), Nova Elina, pada Jumat (4/5/2012).

Menurut Nova, BBTNBTS di Malang, rencananya masih akan menggelar rapat koordinasi dengan berbagai pihak pada tanggal 9 Mei mendatang. Rapat tersebut untuk membahas pembukaan jalur pendakian ke gunung tertinggi di Jawa tersebut.

Balai Besar TNBTS telah melakukan pembersihan jalur pendakian pada pekan lalu. "Minggu depan diperkirakan jalaur pendakian bisa dibuka kembali," kata Nova.

Namun, apakah pendaki diperbolehkan sampai puncak Jonggring Saloka atau tidak, tergantung hasil rapat koordinasi nantinya. "Yang jelas, berdasarkan surat dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Bandung, status Gunung Semeru memang sempat naik turun," katanya.

Pada 5 Mei 2009 lalu, status Gunung Semeru dinaikan dari Waspada (Level II) menjadi Siaga (Level III). Dan pada tanggal 16 Juli 2009 lalu, pukul 18.00 WIB status Gunung Semeru diturunkan dari Siaga (Level III) menjadi Waspada (Level II).

Selanjutnya, status gunung berapi itu, kembali dinaikkan pada 2 Februari 2012 lalu. Karena kegiatan meningkat lagi, akhirnya status kegiatan dinaikan kembali dari Waspada (Level II) menjadi Siaga (Level III). "Kita bersyukur Alhamdulillah, sejak tanggal 2 Mei kemarin statusnya Gunung Semeru diturunkan lagi menjadi Waspada," kata Nova.

Penurunan status tersebut jelas Nova, karena terjadi penurunan aktivitas Gunung Semeru selama tiga bulan terakhir, yakni mulai Februari hingga April 2012 lalu. Dari data pemantauan secara visual pada Februari lalu, teramati ada 22 kali hembusan asap dari Kawah Jonggring Saloka. Warna asapnya putih tebal dengan tinggi 100-500 meter dari puncak.

Sedangkan pada Maret 2012, teramati 9 kali hembusan asap dari Kawah Jonggring Saloka, dan pada April 2012, teramati 155 kali hembusan asap dari kawah, dengan warna putih tebal setinggi 100-500 meter dari puncak, namun tidak teramati adanya sinar api atau api diam.

Sedangkan pantauan kegempaan pada Februari 2012 terekam 430 kali gempa guguran, dan pada Maret 2012 terekam 40 kali gempa guguran, sedangkan pada April 2012, hanya terekam 4 kali gempa guguran.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Bandung, merekomendasikan masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas di wilayah sejauh 4 km di seputar lereng tenggara kawah aktif yang merupakan wilayah bukaan kawah aktif Gunung Semeru (Jonggring Saloka) sebagai alur luncuran awan panas. Alasannya, masih banyak endapan material vulkanik lepas hasil letusan terdahulu di sekitar kawah dan puncak.

Jika terjadi hujan di daerah puncak, masyarakat yang bermukim di bantaran sungai dan beraktivitas di dalam Sungai Besuk Kembar, Besuk Kobokan dan Besuk Bang diminta agar waspada karena dapat terancam bahaya aliran lahar. Sampai saat ini, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Bandung, merekomendasikan pendakian hanya sampai Kali Mati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com