Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inilah Pesona Wanita Minahasa...

Kompas.com - 04/05/2012, 11:18 WIB
Jean Rizal Layuck

Penulis

Nicholas Grafland, dalam bukunya berjudul Nederlandsche Zendeling Genootschap (1981), menyebut Maria sebagai salah seorang perempuan teladan Minahasa yang memiliki bakat istimewa untuk menangkap apa pun, sekaligus mengembangkan pikirannya.

Ia menimba pengetahuan dari bacaan berbahasa Belanda dan mengajar perempuan desa di kolong rumahnya. Maria Walanda Maramis membuka era pencapaian pendidikan para wanita Minahasa.

Dalam katalog Wanita Minahasa, tercatat sederet nama wanita yang meraih pendidikan tinggi. Sebut saja Marie Thomas, wanita dokter pertama Indonesia yang lulus sekolah Stovia tahun 1922, diikuti Anna Warouw yang meraih gelar yang sama.

Pada era itu Annie Manopo meraih gelar Doktor pertama wanita Indonesia di bidang hukum, kemudian menjadi Rektor Universitas Sumatera Utara. Pendiri Universitas Pinaesaan tahun 1958 yang kemudian menjadi Universitas Sam Ratulangi juga seorang wanita bernama Wilhelmina Nona Politton.

Di bidang politik tercatat nama Agustien Magdalena Wowuruntu yang menjadi wanita pertama yang menjabat sebagai wali kota di Indonesia ketika menjabat Wali Kota Manado tahun 1950-1951.

"Wewene Minahasa telah berprestasi saat kaum perempuan lainnya di Tanah Air berjuang melepas kungkungan tradisi," kata Kusen.

Cikal bakal pendidikan sudah ada sejak pertengahan tahun 1867 ketika wanita-wanita terkemuka Tondano membentuk Perkumpulan Wanita dan mendirikan sekolah Kepandaian Puteri di Tomohon.

Ini merupakan perkumpulan wanita pertama dengan tema memajukan kehidupan masyarakat Minahasa di mana-mana.

Kemampuan adaptasi

Berposisi sederajat dengan pria, maka wanita Minahasa juga terbiasa melakukan pekerjaan berat sehingga berakibat pada kekokohan tubuhnya serta kesehatan. Kesan atas kesegaran dan kekuatan mental tecermin pada raut mukanya. Banyak dari mereka mempunyai bentuk badan bagus.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com