Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

160 Biksu Ikuti Tradisi Pindapatta

Kompas.com - 04/05/2012, 04:33 WIB

Magelang, Kompas - Menjelang puncak perayaan Tri Suci Waisak 2556 BE/2012, sebanyak 160 biksu dan biksuni dari tiga sangha, Mahayana, Tantratayana, dan Theravada, mengikuti tradisi pindapatta yang digelar di Kota Magelang, Jawa Tengah, Kamis (3/5) pagi.

Tradisi pindapatta adalah tradisi kuno yang berlangsung sejak 2.500 tahun lalu. Di masa itu, para biksu dan biksuni hidup berkelana, dan menggantungkan hidup dari pemberian makanan, minuman, dan berbagai sedekah dari umat.

Menurut Biksu Dutavira Mahasthavira, koordinator Dewan Sangha Perwalian Umat Buddha Indonesia (Walubi), tradisi pindapatta terus dilakukan untuk memberi makna positif bagi umat dan biksu.

”Pindapatta menjadi ajang silaturahim, mendekatkan biksu dan biksuni dengan umat, memberikan kesempatan bagi umat untuk berbuat baik, serta mendapatkan pahala,” ujarnya, sesaat sebelum memulai tradisi pindapatta di depan Tempat Ibadat Tri Dharma (TITD) Liong Hok Bio, Kota Magelang.

Melalui tradisi pindapatta sekaligus mengingatkan umat untuk tidak menodai amal perbuatan baik ini dengan mencari uang dengan cara yang tidak benar, dan terjerumus dalam dosa. Para biksu pun diingatkan kembali bahwa hidupnya bergantung pada belas kasih umat.

Kemarin, sebelum memulai ritual pindapatta, para biksu dan biksuni berkumpul di TITD Liong Hok Bio. Setelah sembahyang mereka berkeliling mengunjungi rumah-rumah umat di kawasan pecinan, dengan membawa mangkuk logam. Di sepanjang jalan setiap warga Tionghoa sudah keluar dari rumahnya dan memegang amplop uang yang nantinya akan diberikan kepada para biksu dan biksuni.

Di Medan, peringatan Waisak 2556 BE di Sumatera Utara tahun ini berlangsung sederhana. Tahun ini tidak ada perayaan Waisak bersama. Namun sembahyang dan puja bakti tetap dilakukan di wihara atau kelompok masing-masing.

Ketua Walubi Sumatera Utara Indra Wahidin mengatakan, tidak ada acara khusus tahun ini di Sumut. ”Kegiatan puncak tetap di Borobudur, Jawa Tengah,” tutur Indra.

Memperingati Waisak 2556 BE, Perguruan Iskandar Muda, Medan, menggelar kegiatan puja bakti. Sekolah ini mengedepankan toleransi asuhan tokoh pluralis Sumut, Sofyan Tan. Ratusan siswa mengikuti puja bakti, pembacaan parita, dan memandikan Dewa Rupang di halaman sekolah. (EGI/WSI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com