BANDAR LAMPUNG, KOMPAS.com — Maraknya anarki di Lampung dalam sepekan terakhir ini disesali oleh akademisi di Lampung. Para elite politik diminta bersikap dewasa dengan tidak memanfaatkan massa untuk kepentingan pribadinya.
"Masyarakat Lampung, khususnya Mesuji, harus cooling down. Kami imbau pendukung-pendukung (Ismail, Wakil Bupati Mesuji terpilih yang dinonaktifkan Mendagri) jangan terlalu ekstrem. Kita harusnya malu, Lampung kan selama ini dikenal Indonesia mini yang menghargai perbedaan. Kembalikan khitah Lampung yang aman dan damai," ujar Arizka Warganegara, pengamat politik dari Universitas Lampung, Kamis (3/5/2012).
Ia mengatakan, hal ini terkait dengan pembakaran Kantor Bupati di Mesuji hari ini, serta anarki semirip, yaitu perusakan sejumlah Kantor Pemkab Lampung Selatan, Senin (30/4/2012) lalu. Untuk itu, ia meminta polisi bertindak tegas dan tidak gentar menghadapi warga yang anarkistis.
"Bagaimanapun, Kantor (Pemkab) itu kan simbol pemerintahan. Polisi harus bertindak profesional sesuai SOP (prosedur standar operasi)," ujar Wahyu Sasongko, dosen Fakultas Hukum Unila.
Keduanya sependapat perlunya kedewasaan berpolitik dari para elite politik di Lampung. Jangan sampai mereka mengorbankan warga untuk kepentingan politiknya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.