Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pencari Suaka di Australia Tinggal di Rumah Kos

Kompas.com - 03/05/2012, 10:29 WIB
L Sastra Wijaya

Penulis

ADELAIDE, KOMPAS.com -  Kedatangan para pencari suaka ke Australia ternyata menguntungkan juga bagi sebagian warga di sini. Pemerintah Australia memutuskan akan membayar siapa saja yang mau menampung para pencari suaka di rumah mereka, selagi proses keimigrasian mereka diselesaikan.

Setiap rumah yang menampung pencari suaka ini akan dibayar maksimal 300 dolar Australia (hampir 3  juta rupiah) per minggu. Mulai bulan depan, sekitar 5 ribu rumah di seluruh Australia boleh menampung para pencari suaka tersebut.

Menurut laporan koresponden Kompas di Australia, L. Sastra Wijaya, tindakan ini diambil oleh pemerintahan Julia Gillard karena keterbatasan tempat di pusat penahanan imigrasi di Christmas Island, karena meningkatnya kedatangan pencari suaka ini dalam 12 bulan terakhir.

Dalam beberapa tahun terakhir ini, Australia telah kedatangan sekitar 17 ribu pencari suaka menggunakan 301 kapal, kebanyakan berlayar dari Indonesia.

Keputusan pemerintah ini didukung oleh lembaga LSM Dewan Pengungsi Australia yang mengatakan tindakan ini akan membuat lebih banyak pencari suaka bisa hidup di kalangan masyarakat biasa, selagi proses imigrasi mereka ditangani. 

Dalam dua bulan sekitar 1.000 pencari suaka sudah dibebaskan. "Penahanan di pusat penahanan biayanya sangat mahal, dan membuat pencari suaka kadang mengalami masalah kejiwaan." kata Direktur Dewan Pengungsi Australia, Paul Power.

Namun juru bicara imigrasi pihak oposisi Scott Morrison mengecam keputusan tersebut dan menyebut pemerintah sudah kehilangan akal dalam menyelesaikan masalah pencari suaka.

"Ini tindakan ceroboh, yang menunjukkan pemerintah sudah kehilangan inisiatif dan kuasa. Keluarga Australia harus menerima para pencari suaka yang datang secara ilegal, termasuk mereka yang sudah ditolak permohonannya, menunjukkan betapa cerobohnya pemerintah." kata Morrison. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com