Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Aksi Balasan, Bupati Kumpulkan 11 Kepala Kampung

Kompas.com - 29/04/2012, 16:33 WIB
Yulvianus Harjono

Penulis

BANDAR LAMPUNG, KOMPAS.com - Bupati Mesuji, Khamamik, mengumpulkan sebelas kepala kampung se-Kecamatan Tanjung Raya, akhir pekan ini, untuk meredam aksi anarkis balasan.

Dalam pertemuan yang dihadiri sekitar 200 warga itu, Khamamik meminta agar warga Kampung Tri Karya Mulya tidak melakukan aksi balasan, kepada pelaku penyerangan rumah anggota DPRD Mesuji, Abdul Hamid, yang diduga merupakan warga Kampung Sritanjung.

Pekan lalu, puluhan orang mengamuk dan membakar rumah Abdul Hamid, yang dicurigai menjebak Ajar Etikana, tokoh warga Sri Tanjung, sehingga bisa ditangkap polisi.

"Saya meminta agar warga menahan diri, tidak gampang terpancing emosi, dan tidak bertindak anarkis. Apabila masyarakat terpancing untuk berbuat anarkis, tentu saja warga sendiri yang akan merasakan akibatnya," ungkap Khamamik, dalam pernyataannya, Minggu (29/4/2012).

Dalam kesempatan tersebut Khamamik juga berpesan agar masyarakat harus kompak demi membangun Mesuji. Masyarakat diminta untuk tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu yang tidak jelas kebenarannya.

Bupati yang baru dua minggu dilantik itu, meminta agar warga mempercayakan penuntasan masalah tersebut kepada Pemkab Mesuji, serta menyerahkan sepenuhnya pengusutan kasus kepada aparat penegak hukum.

"Biarkan kami bekerja untuk memediasi konflik warga pascapembakaran rumah Abdul Hamid. Untuk pengusutan kasus pidananya, serahkan sepenuhnya kepada aparat penegak hukum," ujarnya.

Menanggapi penjelasan tersebut, Sudiono, tokoh masyarakat Sidomulyo, meminta kepastian wujud tanggung jawab dari Pemkab Mesuji. Ia juga berharap hukum ditegakkan tanpa pandang bulu.

Sayangnya, dalam pertemuan itu perwakilan dari masyarakat Sri Tanjung tidak hadir. Padahal, sebelumnya, Ajar Etikana menyatakan akan menghadiri pertemuan ini. Khamamik berjanji menggelar pertemuan serupa dengan warga Kampung Sri Tanjung secepatnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com