Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Guru Besar Unpar Tewas Ditembak Pencuri

Kompas.com - 21/04/2012, 03:24 WIB

BANDUNG, KOMPAS - Harindaka Maruti (20) tewas ditembak oleh empat pencuri yang baru saja beraksi di rumah keluarganya, Jumat (20/4) siang. Korban adalah putra bungsu dari Guru Besar Hukum Tata Negara Universitas Katolik Parahyangan, Koerniatmanto Soetoprawiro.

Harindaka yang selalu disapa Hari meninggal dunia akibat luka tembak senjata laras pendek kaliber 22 di ketiak kanan yang tembus hingga badan sebelah kiri. Dia sempat dilarikan ke Unit Gawat Darurat RS Borromeus, Bandung, tetapi nyawanya tidak tertolong. Jenazah kemudian diotopsi ke RS Hasan Sadikin, Kota Bandung.

”Saya yakin pelakunya pasti tertangkap. Dia harus tertangkap sebagai pembuktian atas tindakannya,” kata Koerniatmanto sewaktu ditemui di UGD Borromeus, Jumat.

Peristiwa tersebut terjadi pada Jumat (20/4) sekitar pukul 13.00. Menurut kronologi dari petugas Kepolisian Resor Kota Besar Bandung, rumah Koerniatmanto dimasuki tiga pencuri sekitar pukul 10.00 dan kabur dengan membawa satu laptop dan uang 6.000 dollar AS. Saat peristiwa terjadi, rumah sedang kosong, sementara pembantu sedang berada di warung yang terletak tidak jauh dari rumah. Pembantu hanya sekilas melihat kawanan pelaku yang kabur seusai beraksi.

Hari dan kakaknya, Danandaka Mumpuni (25), yang datang setelah mendapat laporan pembantu rumah, berinisiatif mengejar pelaku menggunakan sepeda motor. Sekitar pukul 13.00, mereka mendapati seseorang yang membawa tas laptop yang mirip dengan milik mereka yang hilang, berjarak sekitar 1 kilometer dari rumahnya. Hari langsung mengonfrontasi mereka.

Dalam pergumulan itu, tiba-tiba salah satu dari pelaku mengeluarkan pistol dan menembaki Hari sehingga Hari jatuh tersungkur. Kakaknya langsung mengangkat tangan sehingga tidak sampai mengalami nasib serupa. Sepeda motor yang dibawa Hari juga dirampas pelaku karena salah satu sepeda motor pelaku tidak bisa dijalankan.

Kapolrestabes Bandung Komisaris Besar Abdul Rakhman Baso mengatakan, pihaknya mewaspadai peningkatan aktivitas pencuri spesialis yang mengincar rumah kosong seperti milik Koerniatmanto. Dia berjanji mengintensifkan patroli kepolisian di tingkat polres maupun polsek.

Penggunaan senjata api dalam aksi kriminalitas tersebut hampir mirip dengan kejadian yang berlangsung sehari sebelumnya, Kamis (19/4). Seorang istri perwira TNI yang ditembaki perampok yang mengincar uang sebesar Rp 200 juta yang dibawanya. Anehnya, kejadian tersebut masih berlangsung di dalam kompleks perumahan militer.

Abdul Rakhman memastikan bakal mengevaluasi peredaran senjata api gelap di Kota Bandung. ”Berdasarkan selongsong peluru dari dua kejadian itu, senjata yang digunakan dipastikan beda jenisnya,” ujarnya.

Terguncang

Meninggalnya Hari membuat keluarga Koerniatmanto terguncang. Korban tercatat sebagai mahasiswa angkatan 2010 pada Fakultas Hukum Universitas Katolik Parahyangan, Bandung.

Ruang tunggu UGD RS Borromeus dipadati para kerabat Koerniatmanto maupun teman kuliah Hari yang datang menyatakan ungkapan belasungkawa. Mereka mengecam keras tindakan kriminalitas itu dan mendesak polisi menangkap pelaku.

Istri Koerniatmanto, Ny Theodora Suwinarni, dikerubuti kerabat yang berusaha menghiburnya. Koerniatmanto mendampingi pemeriksaan jenazah Hari di ruang resusitasi hingga menuju RSHS. Danan, kakak korban, berada di rumah karena dimintai keterangan polisi. (ELD)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com