Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SPI Akui Sandera Tim Patroli Hutan Harapan

Kompas.com - 18/04/2012, 17:25 WIB
Irma Tambunan

Penulis

JAMBI, KOMPAS.com — Serikat Petani Indonesia Jambi mengakui telah menyandera dua petugas patroli Hutan Harapan di Batanghari, Jambi, Minggu (15/4/2012).

Penyanderaan dilakukan sebagai kekecewaan atas tertangkapnya enam warga Serikat Petani Indonesia (SPI) yang tengah membuka kebun di kawasan tersebut.

Sekitar 200 warga perambah kelompok SPI mendatangi kamp PT Restorasi Indonesia (Reki) selaku pengelola Hutan Harapan, hari Minggu lalu. Dalam aksi tersebut, massa membawa lari dua anggota patroli hutan, Nur Isroni dan Febrian. Keduanya baru dilepaskan esoknya di perbatasan Hutan Harapan dan kawasan PT Perkebunan Negara VI Unit 22.

Koordinator SPI Jambi Sarwadi membenarkan, massa SPI menyandera dua anggota patroli Hutan Harapan. Hal itu dilakukan karena mengetahui enam anggota SPI ditangkap petugas saat berada di dalam kawasan itu.

"Kami diliputi kebingungan dibawa ke mana enam warga kami sehingga massa langsung mendatangi kamp PT Reki untuk meminta kejelasan," ujarnya, Rabu.

Pihaknya menolak disebut-sebut sebagai perambah hutan. Menurut Sarwadi, masyarakat petani telah menggarap kawasan itu sejak pengelola hutan terdahulu, PT Asialog, melepaskan izin hak pemanfaatan hutan.

"Kalaupun ada penebangan tanaman, itu lebih untuk tujuan pembukaan kebun. Kami kan petani, yang kerjanya menggarap lahan untuk hidup. Namun, tidak benar kalau kami membalak liar," ujarnya.

Kepala Seksi Perlindungan Hutan Dinas Kehutanan Jambi Bestari mengatakan, para perambah diduga kesal atas terungkapnya ribuan kayu hasil pembalakan liar oleh aparat. Penebangan kayu hingga kini terus berlangsung.

Pada Sabtu lalu, tim gabungan dari Dinas Kehutanan dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam Jambi menahan enam pelaku penebangan pohon di hutan itu. Penangkapan tersebut kian menyulut kemarahan para perambah sehingga mereka menyandera anggota tim patroli.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com