Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Motif Pembunuhan Dosen FISIP UI karena Sakit Hati Saat Pinjam Uang

Kompas.com - 18/04/2012, 16:30 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaku pembunuhan Suwantji (73), pendiri jurusan Ilmu Kesejahteraan Sosial FISIP UI, akhirnya dibekuk aparat Polresto Tangerang Kota pada Selasa (17/4/2012) pukul 24.00 di kawasan Jakarta Selatan. Pelaku tak lain adalah keponakan Suwantji yang bernama Satriyo Utomo alias Uut (45).

Dari hasil pemeriksaan sementara, Uut mengaku sakit hati akibat dicaci maki Suwantji saat meminjam uang ke tantenya itu. Hal ini diungkapkan Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto, Rabu (18/4/2012), di Mapolda Metro Jaya.

"Pelaku pinjam uang ke korban namun tidak dikasih malah dicaci maki selanjutnya pelaku emosi. Pelakunya tunggal," ujar Rikwanto.

Saat itu, lanjutnya, Uut meminta uang untuk membayar kontrakan rumah karena sudah tiga bulan tidak membayar dan batas terakhir pembayaran adalah pada Sabtu (14/4/2012). Namun, karena tidak juga mendapat pinjaman dari tantenyaa itu, Uut pun gelap mata.

Uut kemudian menyetrum korban dengan stroom gun dengan tujuan membuat pingsan Suwantji. Namun, Suwantji memberontak, ia berteriak. Uut akhirnya membekap mulut korban dan mencekik leher Suwantji.

"Hingga kini, tersangka masih diperiksa di Polres," ungkap Kapolrestro Tangerang Kota, Wahyu Widada, usai melakukan rapat koordinasi di Mapolda Metro Jaya.

Seperti diberitakan, Suwantji ditemukan tewas Minggu (15/4/2012) sore di kediamannya. Jenazahnya ditemukan sudah membengkak dan biru terduduk dan bersandar di ruang teras belakang.

Hasil otopsi dokter forensik Rumah Sakit Umum Daerah Tangerang menunjukkan, korban meninggal akibat pendarahan di bagian kepala. Luka di kepala akibat pukulan benda tumpul sehingga menyebabkan pendarahan.

Pendarahan dalam kepala ini yang diduga menyebabkan kematian. Pada tubuh korban, di lengan kiri terdapat luka goresan. Korban mengalami patah rusuk dan tulang lidah tenggorokan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com