Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siap-siap...Kondominium Berpotensi "Bubble"!

Kompas.com - 17/04/2012, 16:43 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Penggelembungan harga (bubble) properti kemungkinan bisa terjadi pada pasar kondominium atau apartemen strata title. Ini terjadi karena 60% persen profil pembeli kondominium adalah investor.

"Pasar kondominium kemungkinan bisa tercipta bubble, karena profil pembelinya untuk investasi. Investor ini kemudian menyewakan unitnya, sehingga mengakibatkan pasokan lebih banyak ketimbang sewanya," kata Arief Rahardjo, Head of Research & Advisory at PT Cushman & Wakefield Indonesia, dalam paparan kuartal I tahun 2012 di Jakarta, Selasa (17/4/2012).

Arief mengatakan, kondisi bubble di sektor kondominium ini bisa terjadi apabila harga terus naik, sementara harga sewa tidak terjangkau. Atau, kondisi properti dengan tingkat kekosongan tinggi namun pembangunannya tetap dilakukan.

Ia mengakui, karakteristik pembeli kondominium ini berbeda dengan pasar properti lainnya. Keputusan individu dalam properti jenis ini sangat berpengaruh, yaitu 50% orang membeli kondominium untuk ditempati dan 50% lainnya untuk disewakan.

"Kalau banyak yang disewakan, maka pasokan akan lebih banyak, sementara yield akan turun. Yield yang lebih kecil dari bunga deposito kemungkinan menciptakan penggelembungan harga," ujarnya.

Untuk menyiasati kondisi ini, lanjut Arief, para pengembang diminta mencermati permintaan dan penawaran pasar kondominium. Misalnya, dengan pembangunan kondominium yang memperhitungkan permintaan atau pembangunannya tidak mendekat pada perumahan.

"Cara lainnya, apabila pemerintah membuka hak milik bangunan oleh asing lewat undang-undang kepemilikan asing, maka permintaannya akan tinggi untuk memiliki kondominium," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com