Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penambahan Paket Soal UN untuk Atasi Ketertinggalan

Kompas.com - 16/04/2012, 18:36 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Chairil Anwar Notodiputro mengatakan, rencana pemerintah untuk menambah jumlah paket soal ujian nasional dilakukan untuk meningkatkan mutu dan mengatasi ketertinggalan Indonesia dalam hal pendidikan. Penambahan paket soal ujian itu menjadi 10 paket dengan tingkat kesulitan yang lebih sulit.

Ia menjelaskan, semangat dari rencana itu adalah bagaimana meningkatkan soal-soal UN secara berkala. Akan tetapi, ia menjamin semua baru akan dilaksanakan setelah ada pedoman jelas dari Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), termasuk kisi-kisi untuk mencapai standar tertentu.

"Kita harus membandingkan dengan negara lain agar tidak semakin tertinggal. Semakin (bertambah) tahun, siswa harus dituntut memiliki kemampuan yang lebih tinggi sehingga mampu menyelesaikan UN yang kesulitannya semakin tinggi pula," kata Chairil di Gedung Kementerian Pendidikan dan Kebudayaa (Kemdikbud) di Jakarta, Senin (16/4/2012).

Sementara itu, Ketua BSNP Aman Wirakartakusumah meminta masyarakat tidak terlalu khawatir terhadap rencana pemerintah menambah jumlah paket dan tingkat kesulitan pada soal UN tahun depan. Ia mengatakan, semua itu akan dilakukan sesuai dengan pedoman yang berlaku dan semua siswa akan dibiasakan dengan soal-soal tertentu dalam bentuk kisi-kisi soal UN.

"Kalau bisa mengerjakan kisi-kisi, mestinya masyarakat tak perlu khawatir. Bayangkan, Malaysia itu standar kelulusannya 7, sedangkan kita masih 5,5. Maka kita harus menaikkan nilai tukar pendidikan kita," ujarnya.

Rencana menambah jumlah paket soal dan meningkatkan tingkat kesulitan soal UN dilontarkan kali pertama oleh Menteri Pendidikan  dan Kebudayaan Mohammad Nuh. Selain untuk meningkatkan mutu, penambahan itu juga dilakukan untuk menekan praktik kecurangan dalam pelaksanaan UN.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com