Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggrek Hasil Persilangan Menyerbu Pasar Lokal

Kompas.com - 16/04/2012, 05:58 WIB
Yatimul Ainun

Penulis

MALANG, KOMPAS.com — Anggrek bulan (Phalaenopsis amabilis) hasil persilangan menyerbu pasar lokal Indonesia, terutama di Kota Malang, Jawa Timur. Di Indonesia, bunga anggrek atau anggrek bulan hasil persilangan itu masih belum berhasil. Hanya Taiwan yang sukses memulainya.

Kini, untuk mendapatkan anggrek bulan tersebut harus mengimpor dari luar negeri, yakni dari Taiwan. "Anggrek bulan itu sudah banyak dikembangkan dengan sistem persilangan di luar negeri, salah satunya Taiwan," kata Rusyani Herman, seorang petani anggrek, kepada Kompas.com, Minggu (15/4/2012), saat ditemui dalam acara Malang Orchid 2012 di Perpustakaan Umum Kota Malang.

Untuk di Indonesia sendiri, jelas Rusyani, anggrek persilangan belum memiliki hasil yang sempurna. Sementara anggrek bulan hasil persilangan yang diproduksi di Taiwan memiliki warna yang lebih beragam sehingga sangat indah dan banyak digemari oleh konsumen.

Anggrek bulan terdiri dari berbagai warna, mulai dari warna ungu, putih, hingga kuning. "Dalam anggrek bulan itu ada sekitar 70 warna. Itu hasil persilangan dari Taiwan," akunya, sembari menunjukkan jenis bunga anggrek bulan yang dipamerkan tersebut.

Menurut pria pemilik usaha Centra Anggrek itu, pihaknya setiap tahunnya mendatangkan berbagai jenis benih anggrek dari Taiwan, termasuk salah satunya anggrek bulan. Taiwan menjadi pilihan karena hasil persilangannya sangat bagus. "Sebentar lagi akan menyusul masuknya anggrek hasil persilangan dari China," akunya.

Sementara itu, katanya, anggrek lokal sendiri masih sangat minim upaya persilangannya sehingga produk bunga yang dihasilkan memiliki keterbatasan. Warna yang dihasilkan juga sangat terbatas.

"Saat ini, banyak petani yang enggan untuk melakukan persilangan karena prosesnya sangat sulit. Selain itu, juga dibutuhkan waktu yang lama untuk melakukan persilangan," katanya.

Untuk menghasilkan benih anggrek bulan dibutuhkan waktu sekitar empat tahun. Proses persilangan dilakukan sekitar delapan bulan. Sementara proses pembenihan di dalam botol, butuh waktu sekitar satu tahun. "Lalu proses pembesaran dengan waktu sekitar 2,5 tahun," ujarnya.

Sementara itu, menurut tokoh Perhimpunan Anggrek Indonesia (PAI) Kota Malang, Kusnadi, potensi anggrek bulan masih sangat tinggi. Anggrek yang pertama kali ditemukan oleh ahli botani asal Belanda, Dr Blume.

"Jenis anggrek bulan sangat banyak. Warnanya anggun dan jadi idola. Makanya, anggrek bulan sangat diminati masyarakat, perkantoran, serta perhotelan. Bunganya bisa tahan hingga tiga bulan. Setiap tahun dua kali berbunga. Saat ini sudah menyerang pasar lokal di Indoensia, terutama di Malang," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com