Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menikmati Roti Eropa dengan Citarasa Asia

Kompas.com - 13/04/2012, 13:29 WIB

KOMPAS.com - Kuliner di Indonesia terus berkembang. Selera juga mengalami penyesuaian. Jika biasanya masyarakat akrab dengan roti tradisional, kini tersedia berbagai pilihan jenis roti yang dibuat dengan percampuran budaya dan citarasa. Termasuk roti asal Eropa yang dibuat dengan penyesuaian terhadap lidah orang Indonesia. Kebutuhan akan pilihan roti yang lebih beragam juga kian bertumbuh.

Masyarakat Indonesia, terutama mereka yang tinggal di kota besar, juga semakin terbuka dengan berbagai selera kuliner internasional, termasuk pada kreasi roti. Meski makan roti belum menjadi gaya hidup kalangan mayoritas, kebutuhan akan variasi jenis roti tetap dicari. Terutama bagi orangtua yang butuh solusi untuk menarik minat anak makan, terutama sarapan.

"Makan roti bukan hanya bicara selera tapi juga menjadi gaya hidup dan tren terutama yang menginginkan hidangan praktis, simpel, variatif sehingga makan bukan menjadi aktivitas membosankan," jelas Gita Herdi, Senior Marketing & Communication Manager BreadTalk Indonesia kepada Kompas Female di sela peluncuran varian baru BreadTalk Brioche dan Pizza Bread di Marche Plaza Senayan, Kamis (12/4/2012).

Menurut Gita, sebenarnya kebiasaan makan roti sudah ada sejak lama di Indonesia. Hanya saja memang kebanyakan orang lebih sering makan roti tradisional. Sementara saat ini roti disajikan dengan lebih modern dan inovatif.

"Roti tradisional cenderung memiliki isi di bagian dalam roti. Sedangkan konsep yang lebih modern adalah orang makan roti bukan hanya sekadar enak dan kenyang tapi juga memiliki sajian menarik. Isi roti juga tak lagi diletakkan di dalam tapi disajikan sebagai topping yang menggoda selera," jelasnya.

Roti dari Perancis dan Italia
BreadTalk, produk franchise asal Singapura melirik kebutuhan akan variasi roti yang bisa memenuhi ragam selera. Gita mengatakan, setiap dua bulan produk roti ini mengeluarkan varian baru atau pengembangan produk untuk memberikan lebih banyak pilihan pada penikmatnya. Untuk Indonesia, varian baru yang dikeluarkan pada April 2012 ini mengombinasikan selera Eropa dengan citarasa dan kebiasaan makan masyarakat.

"Kuliner Eropa dipilih sekaligus menyambut momen Euro CUP 2012 selain juga karena roti asal Eropa memang sedang digemari saat ini," jelas Gita, menambahkan meski mengikuti tren, citarasa juga diperhatikan. Inilah sebabnya, roti Eropa yang sedang menjadi tren disesuaikan dengan selera lokal.

Ia melanjutkan, untuk Indonesia, makanan baru bisa diterima namun harus dipastikan makanan tersebut sudah akrab dengan lidah masyarakat. Jadi kalaupun ingin mendatangkan kreasi baru makanan Eropa, setidaknya masyarakat sudah mengenal jenis makanan tersebut, misalnya mengkreasikan pizza yang memang sudah diterima baik oleh selera lokal.

Penyesuaian dengan selera lokal memang penting, kata Gita. Menurutnya, orang Asia cenderung menyukai roti yang lembut dengan kombinasi rasa asin dan manis. "Di Indonesia, selain roti yang lembut, masyarakat juga cenderung menggemari roti berukuran besar yang lebih mengenyangkan, atau roti yang membuat mereka bisa berbagi saat menikmatinya," ungkapnya.

Untuk memenuhi selera masyarakat Indonesia, terutama kalangan urban, dengan tetap mengikuti tren roti saat ini, BreadTalk Indonesia hadirkan roti Brioche dan Pizza Bread.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com