MOROTAI, KOMPAS.com — Warga masyarakat Kabupaten Pulau Morotai kini memasuki panen laor. Warga berbondong-bondong menuju pantai untuk menangkap mahkluk laut itu. "Musim laor itu dalam setahun hanya dua kali, yaitu bulan April dan bulan Mei," ungkap Jun Kuseke, warga Desa Totodoku, Kecamatan Morotai Selatan, Kamis (12/4/2012).
Sepanjang pesisir Pulau Morotai yang umumnya memiliki daerah pantai berbatu karang menjadi lahan penangkapan laor. Hanya di daerah bebatuan karang saja makhluk laut berjenis ulat tersebut dapat ditemukan. Sejak pukul 03.00 WIT, ribuan warga sudah memenuhi daerah pantai yang diyakini dihuni laor. Umumnya warga yang menangkap laor juga berprofesi sebagai nelayan.
Saat fajar menjelang dan sinar matahari mulai memancar, ulat laut yang bewarna biru itu menghilang. Warga setempat mengatakan, laor tidak bisa terpapar sinar matahari karena dapat mencair dan kembali menjadi laut jika tersengat panas surya.
"Biasanya musim laor itu hanya dua hari saja. Hari ini dan mungkin besok. Karena lusa itu sudah tidak ada lagi. Nanti musim kedua pada bulan Mei baru ada lagi," tutur Jun menjelaskan.
Musim panen laor ini menyita perhatian seluruh warga Morotai. Mereka yang tidak bisa menangkap laor hanya menunggu di rumah dan berharap ada laor yang dijual kepada mereka. Bagi warga Morotai, laor merupakan lauk pauk pengganti ikan. "Ini nanti dimasak pake bumbu, seperti bawang dan rica (cabe) dan lemon. Bisa digoreng dan bisa dibuat seperti kue ikan. Pokoknya enak," tutur Saminah (41), warga Joubela, Kecamatan Morotai Selatan.
Laor merupakan hewan laut berukuran panjang 2-6 sentimeter dengan fisik berukuran setara seutas nilon philipin. Laor sangat mirip dengan kotoran ikan mujair. Bila masih di lautan, laor kasatmata, tetapi harus menggunakan cahaya senter.
Dikabarkan, Pemerintah Kabupaten Pulau Morotai mempunyai rencana menjadikan musim panen laor sebagai salah satu festival daerah. Namanya Festival Laor. Apalagi, dalam waktu dekat Morotai menjadi tuan rumah pelaksanaan Sail Indonesia 2012. Festival Laor bakal dipromosikan melalui momentum nasional tersebut.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.