Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa Simeulue Bisa Percepat Gempa Besar Mentawai

Kompas.com - 11/04/2012, 18:34 WIB

MEDAN, KOMPAS.com — Gempa Simeulue berkekuatan 8,5 skala Richter pada Rabu (11/4/2012) pukul 15.38 diperkirakan memicu dan mempercepat gempa besar di lokasi yang belum keluar energi besarnya, yakni jalur Nias ke selatan atau Mentawai Enggano.

"Jadi perlu diwaspadai, apalagi gempa di Simeulue dinilai aneh mengingat ahli geologi sebelumnya menganggap jalur Nias, Simeulue, Aceh sudah aman atau tidak ada gempa besar dalam waktu dekat pascagempa di Aceh pada 2004 yang berujung pada tsunami dan di Nias pada 2005," kata ahli geologi Sumatera Utara, Timbul Raya Manurung, di Medan, Rabu.

Gempa Simeulue yang cukup kuat terasa hingga di daerah lain, seperti Sumatera Utara dan Sumatera Barat, harus dievaluasi lagi. Para ahli geologi diminta melakukan studi lagi kemungkinan percepatan pergerakan lempeng.

Gempa yang kuat itu akan memicu kegiatan vulkanik di Bukit Barisan, kata Timbul, yang juga alumnus Fakultas Geologi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, pada 1986 itu.

"Harus ada kajian lebih mendalam lagi agar langkah-langkah pengamanan bisa dilakukan dan masyarakat bisa waspada," katanya.

Kepala Bidang Pelayanan Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah I Medan Hendra Suwarta mengatakan, gempa itu terjadi di 410 kilometer barat Pulau Sinabang dan berlangsung sekitar 15 detik.

Berdasarkan data BMKG Wilayah I Medan, gempa tersebut berpusat di 93,12 derajat Bujur Timur dan 2,4 derajat Lintang Utara. Ia menambahkan, pusat gempa berada pada kedalaman 10 kilometer di bawah permukaan laut.

Jika dilihat dari pusat dan kekuatan gempa, katanya, peristiwa itu berpotensi tsunami.

Gempa dirasakan cukup kuat dan lama di Medan serta beberapa daerah lain di Sumatera Utara, seperti Padang Sidempuan. Gempa membuat warga berhamburan keluar rumah dan perkantoran, kata Lina Siregar, warga Jalan Sudirman, Padang Sidempuan, yang dihubungi dari Medan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com