Kepala Daerah Terpilih untuk Majukan Aceh

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemilihan umum kepala daerah di Provinsi Aceh pada Senin (9/4/2012) merupakan salah satu pesta demokrasi terbesar bagi masyarakat Aceh.

Pilkada serentak untuk memilih gubernur dan wakil gubernur Aceh serta 17 kepala daerah tingkat kabupaten/kota yang diusung oleh partai politik nasional, partai lokal, ataupun unsur perseorangan itu dapat melahirkan kepala daerah yang mampu menciptakan kesejahteraan, persatuan, dan keamanan bagi seluruh masyarakat Aceh.

Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Irman Gusman berharap agar siapa pun calon kepala daerah yang terpilih secara sah nanti dapat dihormati dan didukung oleh seluruh lapisan masyarakat.

"Saya berharap pasangan kepala daerah terpilih haruslah dihormati dan didukung dalam menjalankan roda pemerintahan. Masyarakat Aceh sesungguhnya menjunjung tinggi nilai-nilai kekeluargaan. Ibarat keluarga, anggota keluarga dan kepala keluarga haruslah saling support dan bertanggung jawab dengan perannya masing-masing," tutur Irman, Senin siang.

Di sisi lain, Irman melihat bahwa Aceh adalah wilayah yang penuh potensi, baik potensi daerah maupun sumber daya manusianya. Apabila seluruh stakeholders di Aceh dapat bersatu-padu membangun Aceh, Provinsi "Serambi Mekah" ini dapat menjadi provinsi terdepan di Indonesia.

"Aceh telah melalui perjalanan sejarah yang cukup panjang baik sebelum dan setelah menjadi provinsi di Indonesia. Tentu pengalaman-pengalaman ini menjadi pelajaran dan modal berharga bagi seluruh masyarakat ataupun pemimpin Aceh untuk bangkit menjadi provinsi terdepan di Indonesia," ujar Irman.

Terkait dengan adanya potensi konflik dalam proses pemungutan suara ataupun pasca-penetapan pemenang, DPD telah menurunkan tim pengawasan yang berfungsi untuk mengawal proses berlangsungnya pilkada agar berjalan sesuai dengan aturan perundang-undangan yang berlaku. Selain itu, tim pengawas tersebut juga membuka posko pengaduan di kantor perwakilan DPD di Provinsi Aceh.