Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Ada Polisi, Warga Pamekasan Mengatur Lalu Lintas

Kompas.com - 05/04/2012, 20:52 WIB
Taufiqurrahman

Penulis

PAMEKASAN, KOMPAS.com—Puluhan kendaraan roda dua maupun roda empat mogok setelah terendam banjir di perbatasan antara Kabupaten Pamekasan dan Sumenep, di Desa Montok, Kecamatan Larangan Pamekasan, Jawa Timur, Kamis (5/4/2012) malam. Kendaraan yang mogok terpaksa didorong warga yang sedang mengatur lalu lintas di lokasi kejadian.

Subhan Aziz (37), warga asal Desa Peragaan Laok, Kecamatan Peragaan Sumenep mengatakan, di lokasi itu kerap terjadi banjir saat hujan deras sehingga banyak kendaraan yang tidak kuat menahan rendaman air langsung mati. "Motor saya tahun tua sehingga terendam air sedikit langsung mati," katanya.

Badrus Saleh, warga asal Desa Jrengik, Kabupaten Sampang yang hendak menuju Sumenep mengeluh karena di lokasi tersebut tidak cepat diperbaiki salurannya. "Ada hujan deras dan tidak ada hujan deras, di lokasi ini terus banjir. Mobil saya mati setelah terendam air," katanya kesal.

Beruntung saat terjadi banjir di lokasi ini, banyak warga setempat prihatin dan membantu pengendara. Saniman, warga setempat bersama pemuda desa lainnya sengaja memandu dan mengatur lalu lintas kendaraan yang sedang melintas, agar tidak terjebak di kedalaman banjir. "Saya ajak warga agar membantu pengendara biar mereka bisa melintas dengan tertib," ungkapnya.

Di samping itu, Saniman merasa prihatin dengan banyaknya kendaraan yang mogok setelah terendam banjir. "Saya dan teman-teman membantu pengendara yang kebetulan kendaraannya mati. Sebab, mereka cukup bangga saat kita bantu untuk mendorongnya," tambahnya.

Di samping itu, pria yang juga tukang ojek ini mengaku, setiap terjadi banjir, kendaraan selalu mengambil jalur yang dangkal airnya. Sehingga dari dua arah yang berlawanan terkadang tidak ada yang saling mengalah. "Karena tidak ada polisi saat banjir seperti ini, terpaksa warga di sini yang harus mengatur lalu lintas," imbuhnya.

Dari upayanya membantu mengatur para pengendara, sebagian sopir ada yang memberikan uang kepada mereka. "Lumayan untuk beli rokok dan bensin hasil dari pemberian pengendara," katanya.

Sementara itu, Totok Hartono, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Pemkab Pamekasan mengatakan, lokasi itu memang kerap terjadi banjir setela ada perbaikan saluran dari daerah utara. Sehingga di lokasi yang salurannya tidak diperbaiki, menjadi tempat pembuangan air yang menyebabkan banjir. Untuk mengatasinya, pihaknya sudah mengajukan pembuatan gorong-gorong kepada ke Pemerintah Provinsi Jawa Timur. "Lokasi itu bukan kewenangan kami untuk memperbaikinya karena itu jalan provinsi," ungkap Totok Hartono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com