Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Lakukan Penelitian di Kalteng

Kompas.com - 05/04/2012, 04:08 WIB

Palangkaraya, Kompas - Tim Ekspedisi Khatulistiwa melakukan penelitian di Uut Murung, Kabupaten Murung Raya, Kalimantan Tengah. Ekspedisi bertujuan meneliti berbagai hal terkait geologi, bencana alam, sosial, budaya, flora, dan fauna.

Kepala Staf Komando Resor Militer (Korem) 102/Panju Panjung Letkol Wasono di Palangkaraya, Kalteng, Rabu (4/4), mengatakan, personel TNI yang terlibat ekspedisi diminta melaksanakan tugas dengan baik, penuh tanggung jawab, dan bisa berpartisipasi aktif.

Ekspedisi berlangsung sekitar tiga bulan dan akan berakhir pada Juli 2012. Jumlah anggota tim 168 orang, meliputi 58 anggota tim pusat dan 110 anggota tim Kalteng. Mereka, antara lain, personel TNI, mahasiswa, peneliti, serta Pemerintah Provinsi Kalteng dan Kabupaten Murung Raya.

Tiga perguruan tinggi dilibatkan, yakni Universitas Gadjah Mada (UGM), Institut Teknologi Bandung (ITB), dan Universitas Palangkaraya. Tim Universitas Palangkaraya melibatkan 16 peneliti dan mahasiswa.

Selama ekspedisi, para anggota tim dibagi dalam tiga kelompok yakni ekspedisi hutan, penelitian, dan komunikasi sosial. Setiap dua minggu, semua anggota kelompok diputar. Upaya itu dilakukan agar mereka bisa memahami tugas setiap kelompok.

Selain Kalteng, Ekspedisi Khatulistiwa juga dilakukan serempak di Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Barat. Jumlah total anggota tim Ekspedisi Khatulistiwa 1.330 orang dengan 240 orang di antaranya adalah masyarakat sipil.

Bagi TNI, ekspedisi juga bertujuan memelihara dan meningkatkan kemampuan tempur prajurit di gunung, sungai, dan laut. Ekspedisi juga akan melakukan reboisasi di sejumlah lokasi. Ada pula dilakukan sunat dan pengobatan massal, pencerahan tentang wawasan kebangsaan, serta bela negara.

Kepala Penerangan Korem 102/Panju Panjung Mayor Gusti Ngurah seusai melepas tim Ekspedisi Khatulistiwa ke Uut Murung mengatakan, penelitian dilakukan terhadap satwa dan tumbuhan yang dilindungi. Termasuk untuk mencari keanekaragaman hayati. (bay)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com