Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ikenni, Hidup dari Sabut Kelapa....

Kompas.com - 02/04/2012, 10:10 WIB
Abdul Haq

Penulis

WAJO, KOMPAS.com - Kesulitan ekonomi tidak membuat Ikenni, seorang wanita berusia 61 tahun di Kabupayen Wajo, Sulawesi Selatan patah semangat. Di gubuk yang hampir rubuh, Ikenni menyambung hidup dengan mengumpulkan sabut kelapa, yang kemudian diolah menjadi pengganti arang.

Meski penghasilan Ikenni tidak sebanding dengan keringat yang dikucurkannya, namun pekerjaan ini menjadi satu-satunya sandaran hidup dari wanita yang ditinggal wafat suaminya belasan tahun silam. Sang suami hanya mewariskan gubug berukuran 4x3 yang kini dihuni Ikenni.

Penderitaan Ikenni bertambah dengan kepergian putra semata wayangnya 8 tahun lalu, untuk mencari peruntungan di Negeri Jiran, sebagai buruh kelapa sawit. Namun hingga kini tidak ada kabar berita dari sang anak.

Ikenni  yang menetap di kampung Buloe, Kelurahan Dualimpoe, Kecamatan Maniangpajo, Kabupaten Wajo ini, setiap hari harus keluar masuk kebun warga untuk mencari sisa buah kelapa yang sudah mengering untuk diambil sabutnya. Sabut kelapa inilah yang diolah menjadi potongan-potongan kecil.

Dengan bermodalkan sebuah kapak, meski mata kirinya tidak lagi bisa melihat, akibat penyakit katarak, Ikenni dengan tekun membelah sabut kelapa ini. Hasil olahannya kemudian dimasukkan ke dalam karung, dan dijual dengan harga Rp 1.500.

"Hanya ini yang bisa saya kerja, biasa juga ada orang yang panggil saya memasak dan cuci piring di rumahnya, biasa kalau pulang dikasih beras sama ikan," ujar Ikenni sembari membasuh keringatnya yang membasahi kulitnya yang sudah mulai keriput Senin, (2/4/2012).

Penderitaan Ikenni ini juga menjadi perhatian warga setempat. "Iya kasihan sekali itu Ikenni. Hanya itu yang bisa dia kerja. Biar listriknya tidak ada, tidak pernah ada juga bantuannya Pemerintah," ujar Ruslan yang menemani Kompas.com berkunjung ke kediaman Ikenni.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com