Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ban Bekas Dirampas TNI, Demo di Ambon Ricuh

Kompas.com - 30/03/2012, 12:32 WIB
Rahman Alfarizi Patty

Penulis

AMBON, KOMPAS.com — Unjuk rasa ribuan mahasiswa Ambon menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), Jumat (30/3/2012), diwarnai kericuhan. Kericuhan terjadi di dua tempat berbeda, yakni di perempatan Gong Perdamaian Dunia di Jalan Pattimura dan Tugu Trikora Jalan Said Perintah, Kota Ambon.

Kericuhan bermula saat aparat TNI yang melakukan pengamanan dalam aksi berusaha merampas sejumlah ban bekas dan bensin yang dibawa mahasiswa. Di Tugu Trikora misalnya, beberapa mahasiswa nyaris dikeroyok aparat TNI karena tidak mau menyerahkan ban bekas dan sejumlah botol mineral berisi bensin.

Sebelumnya, ribuan mahasiswa ini melakukan longmarch di sejumlah jalan utama di Kota Ambon. Namun ketika sampai di Tugu Trikora, aparat TNI bersenjata lengkap yang dibantu personel polisi langsung menghalangi mahasiswa dan merampas ban bekas serta bensin. Sontak saja keributan antara kedua belah pihak tidak terhindarkan. Aksi saling rampas ban bekas dan bensin nyaris menimbulkan bentrok di antara keduanya.

Aksi yang sama juga dilakukan aparat TNI di kawasan Tugu Gong Perdamaian Dunia. Mahasiswa yang hendak memblokir jalan dengan membakar sejumlah ban bekas harus bersitegang dengan aparat TNI yang memaksa mahasiswa menyerahkan ban bekas. Akibatnya, perang mulut dan aksi saling dorong pun terjadi.

Kericuhan baru dapat diredam setelah seorang komandan TNI melerai kericuhan. Dalam aksi tersebut, sebagian ban bekas berhasil disita aparat TNI, sementara sebagian lainnya digunakan mahasiswa untuk memblokir sejumlah jalan utama di Kota Ambon.

Aksi ribuan mahasiswa Ambon ini mendapat pengawalan ketat ratusan aparat gabungan dari TNI dan Polri, bahkan untuk mengamankan agar aksi mahasiswa tidak anarkis, aparat TNI dan Polri dibekali dengan senjata laras panjang serta mobil water cannon.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com