Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa di Ambon Duduki Kantor Gubernur

Kompas.com - 28/03/2012, 12:25 WIB
Rahman Alfarizi Patty

Penulis

AMBON, KOMPAS.com - Gelombang aksi penolakan terhadap rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) kembali dilakukan mahasiswa di Ambon, Maluku. Kali ini aksi tersebut dilakukan ratusan mahasiswa dari BEM Universitas Pattimura Ambon di Kantor Gubernur Maluku, Rabu (28/3/2012) sekitar pukul 12.30 wit.

Dalam aksinya mahasiswa membawa sejumlah foto Presiden Susilo Bambang Yudoyono yang diberi tanda silang. Menurut mahasiswa hal tersebut dilakukan sebagai kecaman atas kebijakan Pemerintah tentang kenaikan harga BBM.

Unjuk rasa sempat diwarnai kericuhan saat mahasiswa hendak memaksa masuk halaman kantor Gubernur namun dilarang aparat kepolisian dan Satuan Polisi Pamong Praja. Mahasiswa yang terbakar emosi langsung menerobos pagar dan masuk ke dalam Kantor Gubernur dengan cara mendorong pagar. Aparat kepolisian dan Satpol PP tidak berdaya menghalau mahasiswa.

Dalam orasinya mahasiswa menuntut Pemerintah tidak menaikan harga BBM dengan dasar apapun. Mahasiswa menilai kenaikan harga BBM hanya akan menguntungkan segelintir orang yang punya kepentingan di bangsa ini dan rakyatlah yang akan menjadi korban. “BBM belum dinaikan saja, harga–harga sudah melambung tinggi. Apa jadinya kalau BBM dinaikan? Jangan jadikan negara ini sebagai negeri drakula, cukup sudah rakyat menderita selama ini,” kata Koordinator aksi, M Irsyad Sopalatu.

Mahasiswa bahkan memaksa Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu untuk menolak rencana kenaikan harga BBM, dan mengecam sikap Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi, yang melarang kepala daerah menentang pemerintah pusat. ”Kami minta Gubernur harus menolak kenaikan harga BMM seperti kepala daerah lainnya di Indonesia. Mendagri munafik, antek kapitalis,” ungkap salah seorang Kordinator lapangan lainnya, Idrus Wakano.

Gubernur Maluku, Karel Albert Ralahalu saat menemui pendemo berjanji akan menyampaikan tuntutan mahasiswa ke Pemerintah pusat. Ia menyatakan, saat ini pemerintah pusat dan DPR tengah melakukan negosiasi terkait rencana kenaikan BBM. ”Saya berjanji akan menindaklanjuti tuntutan saudara-saudara ke pemerintah pusat. Untuk mengantisipasi dampak kenaikan harga BBM di Maluku, kita telah menyiapkan sejumlah kebijakan yang dapat membantu rakyat miskin di daerah ini," kata Gubernur.

Usai mendengarkan penjelasan Gubernur, mahasiswa ini kemudian bergerak ke Kantor DPRD Maluku di Kawasan Karang Panjang Ambon.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com