Joko Widodo (50), Wali Kota Solo yang populer dengan sebutan Jokowi, merasakan betapa macetnya Jakarta. Kamis (22/3) petang dengan penerbangan terakhir ia terbang dari Solo ke Jakarta untuk menghadiri pertemuan.
Perjalanan dari Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, ke tempat acara di bilangan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, terhambat kemacetan sampai lebih dari 3 jam.
Jokowi yang diajukan sebagai calon gubernur DKI Jakarta itu ”diledek” oleh seorang tamu, ”Ini ujian dan sosialisasi Jakarta pada Pak Jokowi.”
Jokowi yang mengenakan celana jins dan baju kotak-kotak itu tertawa. Namun, malam itu Jokowi tidak sedang berurusan dengan pencalonan gubernur. Ia datang untuk persiapan penyelenggaraan konferensi Federation for Asian Cultural Promotion (FACP) yang akan digelar di Solo, Jawa Tengah, bulan September mendatang.
Saat FACP akan dipentaskan sendratari Matah Ati yang disiapkan Atilah Soeryadjaya dan Jay Subiyakto sebagai pertunjukan spektakuler.
”Acara itu akan menjadi milik masyarakat. Kalau acara ini sukses, kami juga bisa nebeng untuk promosi Kota Solo, he-he-he,” kata Jokowi.
Ia menceritakan bagaimana warga Solo merasa keberatan, tetapi juga bangga jika ia jadi ke Jakarta. ”Saya trenyuh juga sebenarnya. Saya tahan-tahan saja untuk tidak menangis, ha- ha-ha,” kata Jokowi.