Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PO AKAS III Bantah Timbun BBM

Kompas.com - 25/03/2012, 00:58 WIB
Ahmad Faisol

Penulis

PROBOLINGGO, KOMPAS.com - PO AKAS III Probolinggo akhirnya buka suara terkait dugaan penimbunan solar dengan bus modifikasi yang dilakukan empat awak bus AKAS, hingga mereka ditahan oleh kepolisian Jember. Menurut Wakil Manajer Bagian Sumber Daya Manusia (SDM) PO AKAS III, Gatot Sugiarto, mengatakan pembelian solar yang menggunakan bus bertuliskan paket itu tidak terkait dengan rencana pemerintah yang akan menaikkan harga BBM pada 1 April mendatang.

"Pembelian solar dengan bus itu untuk efisiensi perusahaan. Malah kami rancang empat bulan yang lalu," kata Gatot, Sabtu (24/3/2012).

Ke depan, pihak AKAS III yang berkantor di Laweyan, Sumberasih, Kabupaten Probolinggo, berencana membangun SPBU di dalam perusahaan, khusus operasional bus. Nah, sebelum rencananya terwujud, Gatot memanfaatkan satu unit bus yang telah dimodifikasi untuk angkutan paket membeli solar, seperti yang terjadi di Jember itu.

"BBM yang dibelinya dalam jumlah besar itu akan diisikan ke bus angkutan penumpang lain. Jadi bukan untuk dijual apalagi ditimbun," jelasnya.

Terkait bus yang dimodifikasi hingga mampu memuat BBM lebih besar dari bus umumnya, kata Gatot, bukan dimaksudkan untuk digunakan membeli solar dalam jumlah banyak, melainkan untuk angkutan barang atau paket yang rencananya akan dioperasikan empat bulan lagi. Bus paket yang akan dioperasikan berjumlah dua unit, trayeknya Denpasar-Sumatera.

Selain kendaraan paket, PO AKAS juga akan mengoperasikan 16 unit bus pengangkut penumpang di trayek atau jurusan yang sama. Karenanya ia merancang tangki solar bus-nya lebih besar dari biasanya. Menurut Gatot, itu dimaksudkan agar 18 bus yang dioperasikan kelak, tidak membeli solar di jalanan. BBM yang telah diisi ke tangki yang dirancangnya, cukup dalam sekali perjalanan pulang-pergi (Denpasar-Sumatera).

Soal empat karyawannya yang ditahan di Mapolres Jember mengaku solar yang dibelinya dijual ke perusahaan atau industri, Gatot meminta untuk membuktikannya. Dirinya tidak yakin bahwa RY, bos AKAS, yang menyuruh anak buahnya membeli solar dalam jumlah banyak di Jember. Ia yakin itu atas inisiatif krunya sendiri, karena order beli solar ke luar kota tidak ada.

Gatot meminta maaf kepada keluarga besar PO AKAS, karena kejadian itu membuat nama baik keluarga besar PO AKAS tercoreng.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com