DENPASAR, KOMPAS.com - Jalan-jalan di Kota Denpasar, Bali, mulai tampak lengang dan senyap di Hari Raya Nyepi tahun baru Saka 1934, Jumat (23/3/2012) pagi. Di beberapa titik jalan, sampah-sampah tampak berserakan.
Sampah-sampah itu berupa bekas bungkus makanan dan minuman. Seperti di Jalan Jenderal Sudirman, Denpasar, sampah bekas makanan dan minuman itu berserakan di pembatas trotoar. Sampah itu merupakan sampah yang dibuang saat pawai ogoh-ogoh di tempat itu, Kamis (22/3) malam.
Pawai ogoh-ogoh pada malam pengerupukan itu berlangsung di sejumlah titik di Denpasar. Di Denpasar, pusat pawai ogoh-ogoh berlangsung di Lapangan Puputan Badung.
Nyepi di Bali berlangsung selama 24 jam sejak Jumat pukul 6.00 wita hingga Sabtu (24/3) wita. Selama Nyepi, umat Hindu melakukan catur brata penyepian, yaitu tidak menyalakan api, tidak bepergian, tidak bersenang-senang, dan tidal bekerja.
Seluruh pintu masuk ke Bali, yaitu pelabuhan dan bandara ditutup. Siaran televisi dan radio juga dihentikan. Namun, fasilitas pelayanan penting seperti rumah sakit tetap beroperasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.