Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terduga Teroris Sumedang Miliki 10 KTP dengan Nama Berbeda

Kompas.com - 23/03/2012, 05:28 WIB

SUMEDANG, KOMPAS.com — Kasat Reskrim Polres Sumedang Ajun Komisaris Tri Suhartanto mengatakan bahwa Ar (Arli) memiliki beberapa nama alias serta mempunyai sedikitnya 10 KTP.

"Terduga teroris berinisial Ar itu memiliki 10 KTP dengan nama berbeda-beda," kata Tri, Kamis (22/3/2012).

Pengelola kontrakan, Irwan Mulyawan (40), mengatakan, harga sewa untuk gerai itu besarnya Rp 8 juta.

"Uangnya dibayar lunas untuk satu tahun. Mereka mengatakan tadinya akan buka gerai di Jatinangor, tapi harganya mahal sehingga memilih mencari di Sumedang," katanya.

Dalam menjalankan usahanya, gerai itu dijaga oleh Catur. "Yang ditangkap tadi itu Catur, pegawainya. Ia juga berasal dari Subang. Saat kontrak pertama, Catur datang bersama istrinya dan tiga anaknya. Dia juga jarang bicara dan sikapnya biasa saja," timpal Ilah, istri Irwan.

Selama tiga bulan itu, Arli sering pergi dari kontrakan. "Bilangnya sih ke Bandung dan Jakarta untuk membeli peralatan perbaikan ponsel," kata Ilah.

Setiap hari, Catur lebih banyak berada di belakang komputer dan melayani konsumennya.

"Sehari-harinya ya dia jaga toko dan berada di belakang komputer sampai melayani pembeli. Saya sempat ngobrol kalau sekitar tiga minggu sudah tak bisa menghubungi Arli," beber Ilah lagi.

Catur, seperti dituturkan Ilah, menyebutkan, saat dihubungi ponsel Arli tidak aktif. "Selama pergi sekitar tiga minggu lalu itu, Arli tak bisa dihubungi," katanya.

Menurut Ilah, setelah tak ada kabar selama tiga pekan itu, ternyata pada Kamis (22/3/2012) kontrakan Arli digeledah karena dituduh terlibat jaringan terorisme.

"Sejak sebulan lalu anggota Densus 88 sudah ada di kawasan Angkrek dan mengontrak rumah persis di depan kontrakan yang digeladah Densus," kata sumber Tribun di Mapolres Sumedang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com