Warga Moro-moro Rancang Sendiri Layanan Kesehatan

BANDAR LAMPUNG, KOMPAS.com- Masyarakat Moro-Moro Way Serdang yang mendiami kawasan Register 45 Mesuji merancang program layanan kesehatan mandiri dengan melibatkan organisasi profesi dan organisasi non-pemerintahan.

Menurut Sekretaris Jendral Persatuan Petani Miskin Moro-Moro Way Serdang (PPMWS) Syahrul Sidin, Rabu (21/3/2012), program layanan kesehatan mandiri ini terutama akan dikhususkan untuk anak-anak balita.

"Bila sebelumnya layanan kesehatan bersifat spontanitas, seperti pengobatan gratis yang mengandalkan kerjasama, tahun ini kami berupaya merancang layanan itu lebih terprogram. Upaya-upaya tersebut dilakukan lewat pendidikan kader kesehatan dan posyandu, pendidikan budaya hidup sehat sejak dini bagi anak-anak usia sekolah, dan penyediaan dokter atau tenaga kesehatan secara reguler," ujar dia dalam siaran persnya.

Menurut dia, inisiatif melaksanakan program layanan kesehatan mandiri dengan melibatkan berbagai organisasi profesi, akademisi, mahasiswa dan NGO ini terpaksa dilakukan karena tidak adanya layanan resmi dari pemerintah.

Meski sudah belasan tahun tinggal di sana, warga Moro-Moro belum diakui oleh pemerintah daerah setempat. "Namun, keterbatasan bukan berarti menyerah pada keadaan. Pengabaian hak-hak masyarakat untuk mendapatkan layanan kesehatan harus diatasi dengan ikhtiar," ujar dia kemudian.

Ratusan balita ditargetkan terjaring dalam program terobosan ini. "Kami tidak bisa lagi membiarkan anak-anak kami tumbuh tanpa layanan kesehatan yg memadai," ujarnya.