Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Banjir Probolinggo Mulai Terkena Penyakit

Kompas.com - 13/03/2012, 21:57 WIB
Ahmad Faisol

Penulis

PROBOLINGGO, KOMPAS.com—Bencana banjir di Kabupaten Probolinggo pada Jumat (9/3/2012) malam lalu yang membuat dua orang tewas, mulai berdampak pada kesehatan warga . Mereka mengidap penyakit karena sanitasi lingkungan yang buruk setelah diterjang banjir.

Data Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo menyebutkan, penyakit yang paling banyak diidap adalah gatal-gatal, batuk, pilek, linu dan diare. Penyakit itu terdata dari pengobatan massal di tujuh titik yang terkena banjir cukup parah. Empat titik di Kecamatan Tongas, dan tiga titik di Kecamatan Sumberasih.

Empat titik di Kecamatan Tongas meliputi Dusun Jaringan dan Dusun Krajan di Desa Bayeman; di dapur umum Desa Dungun; serta di rumah bidan di Desa Sumendi. Sedangkan tiga titik di Kecamatan Suberasih, adalah di rumah bidan Banjar Selatan, balai Desa Banjarsari, serta Dusun Bloboh, Desa Banjarsari.

"Pengobatan massal kami buka sampai penyakit mereda," kata Kabid Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) pada Dinkes setempat, Dyah Kuncarawati, Selasa (13/3/2012).

Menurut Dyah, walau banyak yang menderita gatal-gatal dan diare, dua penyakit tersebut belum bisa dikatakan sebagai wabah atau KLB (Kejadian Luar Biasa). Namun, ada gejala ke KLB gara-gara sanitasi lingkungan di kawasan terdampak banjir buruk.

Untuk mengantisipasi agar penyakit tidak mewabah, Dinkes memberikan kaporit pada sumur-sumur warga yang keruh untuk membunuh bakteri yang mengakibatkan diare.

Selain melakukan pengobatan massal, Dinkes juga memberikan sosialisasi Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) kepada masyarakat. "Bagaimana pun keadaannya, air yang dikonsumsi harus dimasak dulu agar tidak menimbulkan penyakit," kata Dyah.

Bagi warga yang kesehatannya terganggu, Dyah berharap segera mendatangi posko pengobatan massal tanpa biaya. Posko akan selalu buka, karena mayoritas bertempat di rumah bidan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com