Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petani Miskin Dipasung di Kebun Cokelat

Kompas.com - 08/03/2012, 07:07 WIB
Abdul Haq

Penulis

BONE, KOMPAS.com — Pemasungan terhadap orang yang lemah terus saja terjadi. Di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, seorang petani miskin asal Dusun Tete, Desa Gaya Baru, Kecamatan Tellusiattingnge, harus menerima nasib dipasung dengan kondisi telanjang di tengah kebun cokelat.

Penderitaan tersebut sudah dialaminya selama sembilan tahun terakhir. Saat dikunjungi di tempat pemasungannya, Rabu (7/3/2012), Nawir kelihatan tetap asyik dengan dunianya sendiri. Ia seakan tak menghiraukan kehadiran sejumlah warga meski kondisinya memprihatinkan.

Terpasung selama sembilan tahun tanpa mengenakan busana serta gubuk kebun tak berdinding, Nawir harus merasakan panas dan dinginnya udara serta makan, tidur, dan buang air di tempat tersebut dengan keadaan kaki terpasung.

Siti, ibu Nawir yang sudah renta, hanya bisa pasrah menyaksikan kondisi anaknya. Ia mengatakan, pemasungan harus dilakukan karena anaknya kerap mengamuk dan memukul siapa saja.

"Sembarang dia rusak, dia pukuli orang kalau dilepas. Saya mau bawa dia ke rumah sakit, tapi tidak ada uang habis membawa dia pulang dari Malaysia," ujar Siti.

Ia mengatakan, anaknya terserang penyakit gila saat bekerja sebagai buruh kelapa sawit di negeri jiran 10 tahun lalu. Besar keinginan untuk menyembuhkan Nawir. Namun lagi-lagi segalanya harus terbentur oleh biaya dan tidak adanya dukungan dari pemerintah.

"Mau sekali itu dia bawa anaknya ke Makassar berobat, tapi tidak ada uangnya. Kasihan. Di mana dapat uang? Suaminya sudah lama meninggal. Dia saja itu cuma berkebun," ujar Bidiawa, warga setempat.

Ironisnya lagi, kepala desa setempat yang ditemui secara terpisah di kediamannya ternyata tak mengetahui pemasungan yang dialami oleh warganya itu. "Kalau memang ada, saya betul-betul tidak tahu itu," ujar Drs Andi Mappaelori, Kepala Desa Gaya Baru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com