BONE, KOMPAS.com — Pemasungan terhadap orang yang lemah terus saja terjadi. Di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, seorang petani miskin asal Dusun Tete, Desa Gaya Baru, Kecamatan Tellusiattingnge, harus menerima nasib dipasung dengan kondisi telanjang di tengah kebun cokelat.
Penderitaan tersebut sudah dialaminya selama sembilan tahun terakhir. Saat dikunjungi di tempat pemasungannya, Rabu (7/3/2012), Nawir kelihatan tetap asyik dengan dunianya sendiri. Ia seakan tak menghiraukan kehadiran sejumlah warga meski kondisinya memprihatinkan.
Terpasung selama sembilan tahun tanpa mengenakan busana serta gubuk kebun tak berdinding, Nawir harus merasakan panas dan dinginnya udara serta makan, tidur, dan buang air di tempat tersebut dengan keadaan kaki terpasung.
Siti, ibu Nawir yang sudah renta, hanya bisa pasrah menyaksikan kondisi anaknya. Ia mengatakan, pemasungan harus dilakukan karena anaknya kerap mengamuk dan memukul siapa saja.
"Sembarang dia rusak, dia pukuli orang kalau dilepas. Saya mau bawa dia ke rumah sakit, tapi tidak ada uang habis membawa dia pulang dari Malaysia," ujar Siti.
Ia mengatakan, anaknya terserang penyakit gila saat bekerja sebagai buruh kelapa sawit di negeri jiran 10 tahun lalu. Besar keinginan untuk menyembuhkan Nawir. Namun lagi-lagi segalanya harus terbentur oleh biaya dan tidak adanya dukungan dari pemerintah.
"Mau sekali itu dia bawa anaknya ke Makassar berobat, tapi tidak ada uangnya. Kasihan. Di mana dapat uang? Suaminya sudah lama meninggal. Dia saja itu cuma berkebun," ujar Bidiawa, warga setempat.
Ironisnya lagi, kepala desa setempat yang ditemui secara terpisah di kediamannya ternyata tak mengetahui pemasungan yang dialami oleh warganya itu. "Kalau memang ada, saya betul-betul tidak tahu itu," ujar Drs Andi Mappaelori, Kepala Desa Gaya Baru.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.