Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Meninggal akibat DBD Terus Bertambah di Daerah

Kompas.com - 01/03/2012, 07:09 WIB

Jakarta, Kompas - Korban meninggal akibat demam berdarah dengue di sejumlah daerah terus bertambah. Setelah empat orang dilaporkan meninggal di Palangkaraya, tiga orang meninggal di Lamongan dan sembilan orang di Kupang.

Di Lamongan, Jawa Timur, dinas kesehatan setempat meminta 33 puskesmas melacak keberadaan para penderita untuk menekan penularan. ”Kami sediakan puluhan kilogram abate dan rencana tindakan lain,” kata Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Dinas Kesehatan Lamongan, Maskun As’ari di Lamongan, Rabu (29/2).

Berbagai upaya perlu dilakukan untuk mencegah perluasan kasus DBD. Cuaca yang tidak menentu, hujan dalam beberapa waktu lalu panas terik merupakan kondisi ideal perkembangbiakan jentik-jentik nyamuk.

Di Kabupaten Sikka, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur, Yayasan Sosial Pembangunan Masyarakat (Yaspem) Maumere, yang menjadi motor kegiatan sejak tahun 2010, memutuskan akan menghentikan pemeriksaan jentik nyamuk pada Maret 2012. Alasannya, tidak ada dana dari pemerintah daerah.

”Kegiatan tak memungkinkan dilanjutkan sebab diperlukan dana operasional yang cukup besar,” kata Direktur Yaspem Maumere Trix Mali. Kegiatan juru pemantau jentik berjalan di Sikka tahun 2010 pascakasus kejadian luar biasa DBD yang saat itu 856 kasus, 10 kasus meninggal.

Program itu turut menekan kasus malaria klinis di Sikka, dari angka kasus temuan tahunan 350 per 1.000 (tahun 2007) menjadi 64 per 1.000 tahun 2011.

Hingga Kamis pekan lalu, kasus DBD di Kupang dilaporkan mencapai 526 kasus. Hari Jumat meningkat menjadi 577 kasus, 9 orang di antaranya meninggal.

”Selama ini kami tak mengetahui seperti apa kegiatan Yaspem karena berjalan sendiri. Kalaupun membutuhkan dana pendukung dari pemda, mesti mengajukan proposal satu tahun sebelumnya. Sampai saat ini kami belum menerima proposal dari Yaspem,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka Delly Pasande ketika dikonfirmasi.

(SEM/ACI)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com